Sabtu, 03 November 2012

Pelatih Hebat yang Tak Pernah Jadi Pemain Profesional

Sangat sedikit pelatih sepakbola yang tak pernah menjadi pemain bola profesional. Dari orang yang amat jarang itu tersebutlah nama Andre Villas-Boas (AVB) yang hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-35.

Villas-Boas punya nama panjang Luís André de Pina Cabral e Villas-Boas, tetapi sekarang orang cukup memanggilnya dengan singkat: AVB.Ia punya nenek keturunan Inggris dan meski lahir di Porto, Portugal, ia fasih berbahasa Inggris.

Kesukaannya pada sepakbola tak sempat membuatnya menjadi pemain sepakbola profesional. Tetapi ia jago berdebat mengenai strategi sepakbola yang andal. Suatu kali ia baru menyadari bahwa pelatih tim sepakbola FC Porto yang orang Inggris, Sir Bobby Robson, tinggal di apartemen yang sama dengannya. Ia pun mencari kesempatan untuk menemuinya dan adu argumen tentang strategi sang pelatih yang diterapkan di Porto.

Ternyata Sir Bobby Robson melayani debat dengan anak ingusan yang saat itu baru berusia 16 tahun. Malah kemampuan argumentasi AVB menarik Sir Bobby Robson. Robson kemudian mengundang AVB ke departemen observasi Porto. Setelah itu ia menawari anak muda itu untuk belajar kepelatihan di Skotlandia. Kesempatan itu tak disia-siakan AVB. Ia akhirnya mengikuti kursus kepelatihan di Ipswich Town atas rekomendasi Bobby Robson hingga meraih lisensi B. Setelah itu mengikuti kursus kepelatihan di UEFA Pro Licence sampai meraih lisensi A.

Prestasinya lumayan bagus. Bahkan di saat usianya masih 21 tahun, dengan bekal lisensi A itu AVB bisa menjadi pelatih tim nasional British Virgin Island, negara kepulauan di Karibia yang berpenduduk 27.000 orang pada tahun 1998-1999. Usai menjadi pelatih timnas negara kecil itu, ia bergabung dengan Porto untuk melatih tim yuniornya. Dan ketika Jose Mourinho (sekarang pelatih Real Madrid) menjadi pelatih Porto pada tahun 2002-2004 ia diangkat menjadi asisten pelatih The Special One (julukan Mourinho). Ia sempat merasakan betapa nikmatnya menangani klub yang bisa menjadi juara Liga Champions Eropa saat Porto meraih juara musim 2002-2003.
boas

Kedekatan AVB dan Mourinho terus berlanjut saat The Special One melatih klub Inggris Chelsea. Namun tak lama karena AVB tak mau seterusnya berada di belakang Mourinho, AVB memutuskan pulang untuk merintis menjadi pelatih kepala dengan menangani salah satu klub tertua di Portugal, Academica (2009-2010). Setahun kemudian malah bisa menangani Porto (2010-2011).

Saat di Porto inilah ia mencengangkan jagat sepakbola dunia karena meski masih muda dan tak pernah jadi pemain profesional, ia bisa mengangkat Porto dari klub yang terpuruk menjadi juara Liga Eropa. Di musim 2009-2010 Porto hanya menduduki urutan ketiga di liga sehingga gagal berlaga di Liga Champions Eropa musim 2010-2011. Jatah di kompetisi Eropa pun hanya berlaga di Liga Eropa.

Ternyata ketika baru melatih dua bulan AVB bisa meraih gelar juara Portuguese Supercup. Di akhir musim ia malah mampu membawa Porto kembali jadi juara Liga Portugal. Dan di kejuaraan Eropa ia membawa klubnya menjadi juara Liga Eropa. Prestasi inilah yang membuatnya diboyong Chelsea untuk menangani klub asal London itu. Sayang di Chelsea prestasinya dianggap tak meyakinkan. Akhirnya ia dipecat dan kini menagani klub Inggris lain, Tottenham Hotspur. Dan namanya kembali jadi buah bibir ketika klubnya mampu mengalahkan Manchester United (MU) dengan skor 3-2. Hasil itu membuatnya menjadi pelatih Tottenham pertama yang mampu mengalahkan MU di Old Trafford dalam 23 tahun terakhir. Kemenangan itu menunjukkan bahwa ia pelatih muda yang hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar