Jumat, 23 November 2012

Pablo Picasso, Pelukis yang Berjualan dengan Marketing

Dalam artikel kali ini saya akan menceritakan tentang pelukis terkenal yaitu Vincent Van Gogh dan Pablo Picasso. Vincent Van Gogh adalah seorang pelukis yang termasuk paling mahal sepanjang sejarah. Lukisannya laku hingga USD100 juta atau bisa disamakan dengan Rp1 triliun.

Mungkin ada yang Anda tidak tahu tentang Vincent Van Gogh. Dia sejak lahir sampai meninggal tidak berhasil menjual lukisannya satu pun. Dia bisa dibilang adalah orang yang menderita, dan ketika pameran lukisannya tidak laku dia mempunyai banyak utang.

Kemudian terpaksa dia bawa lukisannya dengan motor bututnya yang diangkut bolak-balik sebagian karena lukisannya banyak, bensinnya kehabisan dia tidak punya duit untuk beli bensin. Dia dorong sepeda motornya ke tempat bensin dan dia tidak punya uang. Dia hanya punya lukisan.

Lalu dia bilang "Saya barter lukisannya yah, beli bensin satu liter untuk barter satu lukisan." Untungnya yang terima mau. Itulah bensin termahal sepanjang sejarah harganya Rp25 miliar untuk satu liter. Vincent Van Gogh begitu bodohnya dia tidak bisa jual lukisannya, termasuk begitu juga dia tidak bisa jual dirinya sendiri.

Dia tidak laku seumur hidup ia belum pernah menikah. Saya akan bandingkan Vincent dengan Pablo Picasso. Pablo Picasso juga seorang pelukis, lukisan dia juga sama mahalnya rekor lukisannya juga laku USD100 juta. Beda lukisannya dengan Vincent Van Gogh adalah hanya saja lukisan pablo picasso lebih jelek di bandingkan Vincent Van Gogh.

Menurut saya ini tidak adil karena saya bukan penikmat lukisan. Bagaimana Pablo Picasso menjual lukisannya? Dia juga tidak punya duit, tapi Pablo Picasso menggunakan jurus dahsyat yaitu marketing, Pablo Picasso menggunakan cara gratis yang sangat ampuh yaitu dia bisa memanfaatkan hotel mewah gratis untuk pameran. Yang dilakukannya adalah, dia berbicara dan pergi kepada pihak hotel, dan dia melakukan sesuatu hal yang membuat orang win baru dia win.

Pablo Picasso akan mengadakan Pameran Lukisan dan akan dilelang 100 persen untuk charity (amal). Setelah itu langsung Pablo Picasso membuat surat kepada banyak orang, yang di antaranya adalah kepala angkatan laut, gubernur, bintang film. Lalu setelah mengirimkan surat kepada daftar yang akan Anda undang, selanjutnya adalah Anda langsung menelpon satu persatu dan Anda dekati dengan One On One.

Apa yang Anda dapatkan dari kasus dalam cerita saya kali ini, bahwa dalam berjualan Anda harus mempunyai prinsip Win-Win yaitu menguntungkan orang lain terlebih dahulu, baru Anda yang Win. Sekian sharing saya tentang perbedaan Vincent Van Gogh dan Pablo Picasso. Semoga kisah ini dapat bermanfaat bagi Anda. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar