Sabtu, 03 November 2012

Dari Sampah Kerang Bisa Kantongi Rp 200 Juta/Bulan

Sampah hasil laut belum banyak dimanfaatkan secara ekonomis, padahal sampah laut seperti kerang jika dibuat berbagai produk unik, sangat menjanjikan untuk peluang bisnis. Contohnya industri lampu kerang yang ditekuni oleh Rozi keluarganya sejak tahun 2005.

Berawal dari niat untuk memanfaatkan sampah kerang agar menjadi barang yang bisa berguna, Rozi memulai usahanya untuk membuat kerajinan berbahan baku kerang. Dari usaha inim ia bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 200 juta/bulan.

"Biasanya saya jalan-jalan ke pantai, liat kerang numpuk, saya mikir gimana caranya biar bisa dipakai itu kerang," ungkap Rozi kepada detikFinance di acara pameran Made in Indonesia di JCC, Rabu (16/5/12).

Sebelumnya, Rozi mengaku sebagai pekerja furnitur dan mulai merintis usaha sendiri pada tahun 2005. Ia pun menuturkan, produknya ini merambah pasar ekspor, sejak tahun 2007, produk Made in Jepara ini berhasil menembus pasar Amerika Serikat.

"Amerika itu langganan dari tahun 2007, ada juga India. Permintaan dari dalam (domestik) nggak terlalu banyak," paparnya.

Lebih lanjut lagi, Rozi mangaku bahan baku pun tak sulit ditemukan. Ia biasanya mendapatkan bahan baku dari Jepara dan daerah Pulau Jawa lainnya. "Kalau susah di Jepara ya ke Jawa Timur," tuturnya.

Adapun harga yang dibanderol untuk produk lampu kerang berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 3 juta. Dalam pameran produk 'Made In Indonesia' yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Rozi memamerkan produk unggulannya yaitu lemari berlapis kerang laut yang bernilai Rp 8 juta.

Rozi mengaku sampai sekarang usahanya bisa menyerap tenaga kerja tetap sebanyak 25 orang. Ini belum termasuk pekerja serabutan apabila industrinya mendapat kebanjiran pesanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar