Jumat, 23 November 2012

Hukum Psikologis "Ya Kecil" dalam Marketing

Bagaimana menggunakan hukum "Ya Kecil" ini? Funneling merupakan penggunaan hukum ini "Ya Kecil” untuk menciptakan "Ya Besar". Mendatangkan orang ke pameran mobil terlebih dahulu, mengajak test drive secara gratis, calon pembeli diminta menyebutkan kelebihan mobil yang dipakai bahkan menuliskan, kemudian menandatanganinya, baru diminta untuk beli maka kemungkinan belinya akan jauh lebih besar dibanding langsung diminta untuk beli.

Demikian juga restoran, mal, toko, fitness center, perumahan, tailor, bisa menggunakan hukum "Ya Kecil" untuk menciptakan "Ya Besar". Yang paling penting buatlah program sehingga calon pelanggan datang terlebih dahulu.

Misal seorang penjahit tas, punya database 3.000 orang pernah membuat baju jas di tempat dia. Bisa digabung dengan program hukum timbal balik, database tersebut dites terlebih dahulu, kirim dahulu surat ke 100 pelanggan dan di-follow up pakai telepon.

Pada intinya, mengucapkan terima kasih sudah menjadi pelanggan dan sebagai ucapan terima kasih kami lampirkan dua voucher yang masing-masing bisa ditukar Gratis dengan sebuah dasi merek dari Italy senilai @Rp 250.000 (dasi boleh beli dari China walaupun benar-benar merek Italy dan kualitas bagus).

Batas waktu penukaran adalah dua minggu. Dan pada waktu datang mereka diminta beri testimonial tertulis tentang jas dari penjahit tersebut. Kemudian setelah itu baru ditawari jas model terbaru dengan harga spesial. Selalu tes dan ukur.

Misal dari 100 orang yang dikirimi surat ternyata 20 orang datang, masing-masing mengambil dua dasi, total biaya surat dan 40 dasi adalah Rp2,2 juta. Ternyata, dari 20 orang yang datang, lima orang mau beli atau membuat jas @Rp5 juta. Biaya bahan plus ongkos pembuatan jas @Rp2 juta.

Jadi keuntungan bersih Rp3 juta x 5 - (Rp2,2 juta) = Rp12.800.000. Berarti program ini masih bisa diulangi untuk 2.900 lainnya. Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar