Jumat, 23 November 2012

Definisi Ilmu "Marketing Revolution" Tung Desem Waringin

Definisi Ilmu Marketing menurut saya (Tung Desem Waringin) yaitu ilmu menyampaikan penawaran kepada target market sehingga terjadi penjualan yang berkesinambungan.

Sedangkan, definisi marketing revolution menurut Tung Desem Waringin adalah, yang namanya revolution itu berarti besar dan cepat (breakthrough). Jadi ilmu marketing revolution adalah:

Ilmu menyampaikan penawaran kepada target market sehingga terjadi Peningkatan Penjualan yang Berkesinambungan secara CEPAT dan BESAR.
Untuk terjadi penjualan berkesinambungan pasti syaratnya adalah pembeli maupun penjual untung. Andaikan hanya penjual yang untung, namun pembeli rugi, si pembeli pasti kapok dan tidak mau beli lagi. Sedangkan, jika hanya pembeli yang untung dan penjual rugi, maka penjual akan semakin rugi dan tidak bisa berjualan lagi.

Tantangan pertama ilmu Marketing Revolution adalah bagaimana menciptakan penawaran yang begitu menarik dan bisa dipercaya sehingga calon pembeli akan berkata kepada diri sendiri, "Saya goblok kalau tidak mau beli", atau "Saya sungguh beruntung bisa beli."

Tantangan kedua Ilmu Marketing Revolution adalah bagaimana menyampaikan penawaran yang begitu menarik dan bisa dipercaya kepada calon pembeli yang tepat. Misalnya, Anda menawarkan Mercedes Benz S-Class dengan harga yang sangat murah, 50 persen di bawah harga pasar dan masih berhadiah dua kursi pijat Osim senilai Rp100 juta sekaligus plus tukang pijatnya tetapi Anda menawarkan kepada pengemis di pinggir jalan, bisa jadi yang bersangkutan hanya tertawa.

Namun, jika pengemis ini berjiwa pengusaha atau pernah ikut seminar atau membaca dan mempraktikkan isi buku Marketing Revolution, bisa jadi dia adalah calon pembeli yang tepat. Karena dia akan melakukan paraktik makelar.

Lalu apa perbedaan Marketing Klasik (Classic) dengan Marketing Revolution? Perbedaannya adalah, Marketing Klasik itu memakai aturan Tata Krama dan Urut-urutan. Sedangkan Marketing Revolution tidak pakai Tata Krama, atau Bebas dari Aturan (Yang terpenting adalah laku).

Kembali lagi, kita harus Open Mind. Maksudnya adalah Anda jangan hanya memakai satu aturan saja. Namun Anda juga menggunakan peraturan yang lainnya karena juga sangat bermanfaat jika Anda gunakan. Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar