Walaupun
Steve Jobs sudah almarhum, tapi ia meninggalkan banyak pelajaran
berharga bagi para pebisnis khususnya. Salah satunya ketika ia
bernegosiasi dengan AT&T, operator komunikasi terbesar di AS, untuk
menjadi operator eksklusif bagi iPhone di AS.
Raj Aggrawal, yang pernah menjabat sebagai senior consultant
di Adventis, menjelaskan bagaimana Steve Jobs berhasil membujuk AT&T
menyepakati negosiasi dengan besar pembagian pendapatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Aggrawal, keberhasilan Jobs tersebut berkat keterlibatan
personalnya dalam detail iPhone, usahanya untuk membangun hubungan
dengan operator, keinginannya untuk membuat permintaan yang menurut
orang lain mungkin tidak lazim, dan keberaniannya untuk mempertaruhkan
sumber daya yang besar dalam visinya.
Berikut 3 hal yang bisa kita pelajari dari Steve Jobs dalam bernegosiasi
Gali hingga ke detail penting. Pengusaha memang harus
mampu menyeimbangkan dorongan untuk mengerjakan segala detail agar
perusahaannya berjalan baik dengan cara mendelegasikan tugas. Tapi, ada
kalanya pengusaha harus terjun hingga ke detail, terutama jika masa
depan perusahaannya tergantung pada detail tersebut.
Aggrawal mengakui bahwa Jobs berbeda dengan CEO lain yang
mendelegasikan implementasi strategi. “Jobs bertemu dengan CEO dari
setiap provider. Saya terkesan dengan sentuhan alami dan
keinginannya untuk membuat tanda pada segala sesuatu yang dikerjakan
perusahaan. Ia benar-benar terlibat dalam detail yang ia pedulikan. Dia
membuat hal itu terjadi.”
Beranilah bertaruh untuk visi Anda. Berbagilah visi perusahaan
Anda dengan calon mitra. Jika mereka masih belum setuju dengan visi
tersebut, maka beranilah bertaruh untuk itu.
Aggrawal terkesan dengan cara Jobs yang berani mengambil risiko untuk
merealisasikan visinya. Dalam suatu pertemuan, Jobs terganggu dengan
AT&T yang membuang waktu banyak mengkhawatirkan risiko perjanjian
tersebut. Ia pun mengatakan, “Kita harus menulis cek $1 miliar untuk
AT&T, jika perjanjian tersebut tidak berjalan dengan baik mereka
bisa mengambilnya.” Apple saat itu memiliki $5 miliar tunai. Meskipun
Jobs tidak benar-benar menawarkan AT&T uang tersebut, tapi
keinginannya untuk bertaruh terlihat mengesankan bagi Aggrawal.
Buat permintaan yang tak lazim dan perjuangkan.
Jika Anda memiliki reputasi untuk mentransformasi industri, Anda bisa
membuat permintaan yang berani dan membuat orang memenuhi permintaan
tersebut. Asumsi tersebut mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa Jobs
berhasil mendapatkan banyak keuntungan dari AT&T.
Di sisi lain, asumsi tersebut juga tidak sepenuhnya menjadi alasan
atas kesuksesan Jobs, mungkin ini karena keberanian Jobs membuat
permintaan tak lazim dan keinginannya untuk memperjuangkannya.
Aggrawal menemukan keunikan Jobs dalam kemampuannya membuat permintaan yang seharusnya tak patut diminta. “Jobs mengatakan, ‘$50
dalam sebulan untuk rencana data, suara, dan SMS, itulah misi kami.
Kami harus meminta dan memperjuangkan sesuatu yang tak masuk akal yang
orang-orang tak bisa menerimanya’. Ia akan muncul dengan ide permintaan seperti itu dan memperjuangkannya,” jelas Aggrawal.
Kita mungkin tidak akan menjadi the next Steve Jobs, tapi kita bisa menjadi pengusaha yang lebih baik dengan mempelajari dan menerapkan strategi negosiasi ala Steve Jobs tadi.
Sumber: Inc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar