Konten visual saat ini sedang nge-tren. Lihat saja bagaimana infografik dan keterlibatan sosial dengan gambar meningkat begitu cepat bak meteor.
Namun,
konten yang menarik pada tingkat visual dan menyajikan informasi dalam
format yang lebih menarik selain teks jauh lebih dibutuhkan dibanding
hanya tampilan lucu dan keren saja.
Kita dapat
belajar dari seorang guru yang membuat kurikulum dan materi bagi
anak-anak didiknya. Kita bisa belajar betapa pentingnya visual dalam
memenuhi berbagai kebutuhan peserta didiknya yang berbeda-beda.
Inilah yang sering hilang dalam mindset
marketing. Kita lebih fokus pada apa kita ingin orang lakukan. Padahal
seharusnya kita fokus pada bagaimana cara orang menyerap informasi.
Inilah yang
harus menjadi perhatian utama para marketer. Tujuannya tidak lain adalah
untuk mengungkapkan bagaimana orang bisa menerima informasi yang
disampaikan dengan baik.
Melalui
konten, kita mungkin akan memberikan insiprasi, menarik, atau menghibur.
Apa pun yang kita lakukan, pada dasarnya kita sedang mengajar.
Tentunya, kita ingin audiens memahami setiap informasi yang dibagikan.
Kita ingin memengaruhi keputusan mereka.
Sekarang adalah saatnya memasangkan customer insight dengan apa yang kita ketahui tentang bagaimana orang belajar. Mayoritas orang merupakan visual learners. Beberapa statistik menunjukkan bahwa 30% dari peserta didik merupakan visual learners, 25% auditory learners, 15% dan 30% merupakan kinesthetic learners.
Itu adalah
tiga gaya pembelajaran utama. Namun, gaya pembelajaran campuran dari
ketiganya merupakan hal yang paling diterima secara umum.
Pemahaman
tentang bagaimana orang belajar, mengkonsumsi informasi dan bagaimana
itu memengaruhi mereka merupakan “jantung” dari segala sesuatu yang kita
lakukan sebagai marketer online. Mulai dari user experience, kreasi konten, desain web, social media marketing, hingga SEO.
Kita tahu visual merupakan hal yang penting dalam keterlibatan dan social sharing,
tetapi memahami mengapa hal itu penting akan membantu kita membuat dan
mengoptimalkan konten yang benar-benar selaras dengan preferensi
audiens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar