Kamis, 11 Juli 2013

Sains di Balik Warna Dalam Pemasaran

Mengapa Facebook berwarna biru? Berdasarkan The New Yorker, alasannya sederhana yaitu karena Mark Zuckerberg buta warna merah-hijau. Biru adalah warna terbaik yang bisa dilihat oleh Mark. Tapi itu kasus pada Facebook. Ada banyak contoh tentang bagaimana warna sebenarnya mempengaruhi purchasing decision.
Penglihatan adalah pancaindra yang berkembang paling kuat pada sebagian manusia. Oleh karena  itu, wajar jika 90% pertimbangan konsumen untuk mencoba sebuah produk ditentukan oleh warna.
Jadi, bagaimana warna mempengaruhi kita dan apa sains warna dalam pemasaran? Leo Widrich, Co-Founder Buffer – perusahaan perintis aplikasi – berbagi hasil penelitiannya tentang warna dalam pemasaran.
Ketika kita merasa ingin membeli sesuatu, warna bisa menjadi faktor pemicu. Perusahaan analisis KISSmetric membuat sebuah infografik tentang bagaimana warna mempengaruhi pembelian.
Misalnya, warna hijau bagi sebagian orang merupakan warna yang menenangkan. Warna ini cenderung memberikan sugesti pembelian terasa mudah. Warna hitam memberikan kesan kuat dan mewah. Umumnya produk mewah menggunakan warna hitam.
info grafik warna
Meningkatkan pemasaran dengan menggunakan warna yang lebih baik.
Berdasarkan KISSmetric, wanita dan pria ternyata mempunyai preferensi warna yang berbeda. Bagi para pencipta aplikasi atau pemilik situs web yang menargetkan konsumen wanita coba gunakan warna biru, ungu, dan hijau karena warna-warna tersebut disukai oleh wanita. Adapun pria lebih tertarik dengan warna biru, hijau, dan hitam.
Targeting weomen
Targeting menDalam percobaan lain, HubSpot – perusahaan software pemasaran – ingin mengetahui apakah mengganti warna tombol akan membuat rata-rata konversi berubah.  Mereka menggunakan dua warna, merah dan hijau, secara bergantian dan menebak apa yang terjadi.
Warna hijau berkonotasi ‘alami’ dan ‘lingkungan’. Warna merah sebaliknya, memberikan komunikasi terkesan bersemangat, berhasrat, dan memberikan kesan ‘peringatan’. Merah juga warna yang menarik bagi mata.
HubSpotHasilnya, tombol warna merah mengungguli sebanyak 21% dari tombol warna hijau. Artinya, ada sebanyak 21% lebih orang-orang mengklik tombol berwarna merah daripada hijau. Perlu dicatat, perubahan yang dilakukan hanyalah pada warna tombol, sedangkan konten tetap sama. Jadi, dalam percobaan tersebut warna memang menjadi faktor penentu perubahan.
Hasil percobaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain mungkin berbeda. Generalisasi dalam hal ini sulit dibuat. Apapun perubahan yang terjadi, perlakukan fakta tersebut sebagai hipotesis dan lihat apakah hasil percobaan mendukung ide-ide kita.

Sumber: Fast Company

Tidak ada komentar:

Posting Komentar