www.marketing.co.id – Media sosial merupakan sebuah go-to-source sarana digital marketing yang paling mudah untuk dicapai. Sebelum sebuah usaha memiliki business site,
tidak jarang kita menemukan bahwa mereka telah memulai memasuki ranah
dunia maya melalui sosial media, terutama di pasar seperti Indonesia di
mana market boom menstimulasi perkembangan kewirausahawanan dan muncul-nya UKM-UKM.
Alasannya? Selain biaya yang murah, dan
tidak memerlukannya keahlian khusus dalam melakukan set-up, sosial media
dipersepsikan mampu untuk secara langsung meraih/meng-engage end-users,
oleh karena itu tidak heran bahwa sosial media justru lebih
dititikberatkan dibanding dengan pengembangan sebuah website atau
penyewaan web advertising placement.
Tetapi pertanyaannya apakah media sosial ini mencukupi? Cukup dalam membangun awareness? Cukup dalam membangun engagement? Cukup dalam menghasilkan sales? Lalu bagaimana caranya sebuah bisnis mampu mencapai ketiga hal ini?
Untuk menjawab hal tersebut terdapat beberapa hal yang dapat Anda perhatikan sebagai bisnis owner yang sering kali dilupakan oleh banyak bisnis pemula.
BE ACTIVE, BE INTERACTIVE!
Membangun awareness memiliki arti
peningkatan pengetahun dan pengenalan akan produk Anda. Hal ini dapat
dilakukan dengan memaksimalkan secara aktif penggunaan media sosial
bisnis Anda. Tetapi ‘aktif’ sendiri memiliki arti yang lebih daripada
hanya melakukan posting atau tweet secara rutin, aktif memiliki arti bahwa Anda harus mampu secara aktif membangun asosiasi bisnis Anda dalam industri yang Anda geluti.
Kenal-lah end-users Anda, ketahui
apa yang mereka suka. Jikalau Anda memiliki sebuah usaha yang bergerak
di dalam bidang F&B misalnya, Anda dapat bersikap aktif dengan
berpartisipasi melakukan tweet atau posting mengenai event
komunitas F&B besar yang dinantikan oleh komunitas konsumen Anda.
Walau belum tentu Anda berpatisipasi dalam acara itu, tetapi keaktifan
Anda membicarakannya mampu meningkatkan kesempatan Anda dalam muncul di search engine. Hal ini secara tidak langsung akan memberikan target audience
acara tersebut (yang kemungkinan besar memiliki banyak peminat)
pengenalan akan produk Anda ketika mereka mencari informasi mengenai
event atau acara tersebut. Hal ini-lah yang disebut dengan search engine optimization.
Sering kali business owners’ melupakan hal ini, mereka hanya bersifat satu arah. ‘Aku,aku, aku’ semua posting dan tweet hanya ditujukan untuk mempromosiokan produk mereka tanpa adanya keaktifan dalam mencari audience. Selain itu semua komunikasi bersifat satu arah, tanpa ada engagement dengan audience. Engagement dapat diukur dengan berapa banyak retweet atau repost yang dilakukan oleh audience Anda.
Jikalau Anda tidak aktif terlibat dalam
kegiatan industri usaha Anda, bagaimana Anda mampu menarik perhatian
terhadap brand Anda?
BE PERSISTENT, BE CONCRETE!
Selain aktif dalam mengasosiasikan
bisnis Anda dalam industri yang digeluti, hal yang sering dilupakan
adalah bagaimana media sosial yang seharusnya bersifat penuh
‘sosialisasi’ justru kurang bersosialisasi.
Tidak jarang kita temui brand yang
ditinggalkan karena mereka jarang melakukan posting, atau tweet, hal ini
sering kali memunculkan presepsi di dalam benak audience Anda; “Ini
usaha main-mainan atau bukan sih?”
Sebagai brand owner Anda harus secara presisten mengupdate media sosial Anda, seminggu sekali? Sehari sekali? Cocokan dengan brand image yang ingin Anda tampilkan. Banyak jasa-jasa yang Anda dapat pergunakan dalam membuat automatic tweets seperti: dripita.com; atau tweetadder.com
BE ETHICAL, BE PROFESSIONAL!
Hal lain yang sering terlupakan di dalam
media sosial ialah bahwa media sosial merupakan ranah publik. Apa yang
Anda katakan dalam sebuah post atau tweet, mampu dibaca oleh beribu calon audience Anda. Sering kali business owner melupakan hal ini, mereka terbawa emosi dan kemudian mengatakan hal-hal yang tidak etis atau pun tidak professional.
Tidak jarang terdapat administrator yang meng-post
perkataan yang mengomentari konsumen mereka seperti mengenai pembatalan
pesanan tiba-tiba, atau mengenai penekanan akan pelayanan terhadap
konsumen ‘serius’ (banyak terjadi dengan online shops). Media sosial mampu menarik konsumen dalam sales, atau bahkan mengurangi minat terhadap bisnis Anda.
Ruang lingkup makro dan mikro memaksa business owner untuk lebih berhati-hati dalam melakukan sosial digital marketing. (Jo Reiner Widjaja – STIE Prasetiya Mulya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar