Tak
peduli di mana pun kita bekerja, setiap orang pasti mencari cara agar
lebih produktif dalam pekerjaannya. Tapi kadar kafein berlebih dan
membuat daftar pekerjaan tidak membuat kita lebih dekat mencapai puncak
produktivitas.
Lalu, mengapa kita semua tampak terobsesi dengan produktivitas? Ini
mungkin karena kita sedang hidup dalam era digital di mana menghindari
distraksi dan berusaha tetap fokus pada tugas adalah hal yang lebih
sulit dilakukan daripada pekerjaan itu sendiri.
Ciptakan ruang untuk meningkatkan produktivitas dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan sebagai berikut:
Kurangi to-do list hingga separuhnya.
Menyelesaikan banyak hal selama hari kerja bukan berarti
menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan setiap delapan jam kerja.
Mengurangi to-do list hingga separuhnya adalah pendekatan yang
bisa kita lakukan. Fokus dan selesaikan pekerjaan-pekerjaan yang paling
penting lebih dulu.
Istirahat
Kelelahan pada otak setelah beberapa jam kerja adalah pertanda bahwa
kita harus beristirahat. Otak kita telah menggunakan energinya. Oleh
karena itu, berisitirahat memberikan momen untuk penyegaran.
Berjalan-jalan sejenak, makan siang atau ngemil, atau sekadar meditasi untuk menyegarkan otak.
Ikuti aturan 80/20.
Hanya 20% dari apa yang kita lakukan setiap harinya memproduksi 80%
hasil. Kurangi hal-hal tidak penting – yang memiliki efek kecil pada
keseluruhan produktivitas – selama hari kerja.
Gunakan pagi hari untuk fokus pada diri Anda
Memulai pagi dengan memeriksa email dan kalender adalah pembunuh
produktivitas. Kebiasaan ini memberikan pihak lain peluang untuk
mendikte kita. Mulailah hari dengan sarapan yang baik, membaca berita,
bermeditasi, atau berolahraga ringan. Kebiasaan ini bisa memberikan
energi yang cukup untuk mengawali hari.
Selesaikan tantangan sebelum makan siang
Selesaikan tantangan pekerjaan ketika otak masih segar. Jika kita
punya janji meeting atau hal lain di luar tugas kantor, simpan kegiatan
tersebut untuk sore hari. Dengan menjadwalkan hari kita seperti ini,
kita akan bisa menciptakan cara baru dan lebih produktif untuk mengatur
waktu.
Hentikan kebingungan antara efisiensi dengan kemalasan
Meskipun banyak orang yang tidak mau mengakuinya, tapi kemalasan
adalah kontributor nomor satu hilangnya produktivitas. Bedakan antara
malas dengan efisiensi dan efektivitas. Tempatkan fokus pada hal-hal
yang paling penting seefisien dan seefektif mungkin.
Hentikan multi-tasking
Hentikan melakukan banyak hal dalam satu waktu. Berganti-ganti
mengerjakan tugas lebih dari 10 kali dalam sehari menyebabkan penurunan
rata-rata IQ 10 poin. Kerjakan pekerjaan secara lebih efektif dan
efisien dengan fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu.
Sudahkah Anda memiliki kebiasaan-kebiasaan yang menunjang produktivitas? Kami tunggu pendapat Anda di kolom komentar.
Sumber: Forbes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar