www.marketing.co.id – Pelajari apa yang terjadi dalam keseharian tim sales force
Anda. Apakah jenis yang agresif, berorietasi pada pelanggan, atau
membeli karena pelanggan merasa ada suatu pelayanan total secara
profesional dan terukur yang dirasakan oleh mereka? Jika jawabnya tidak
mutlak “ya”, maka saatnya Anda untuk menelaah tingkat kompetensi dan
efektivitas menjual ritel eceran dari para ujung tombak tadi! Bagaimana
situasi yang terjadi, apakah pelanggan tidak ada transaksi dengan Anda
atau success rate-nya rendah, ataukah pelanggan begitu antusias merasa diuntungkan dan ingin membeli lagi, menjadi pelanggan setia?
Mindset yang Perlu Dibongkar
Semua itu sebenarnya dapat dengan mudah dipelajari dan dilaksanakan.
Hanya saja perlu dilakukan secara konsisten, bagi yang bergairah dan
mampu mengerjakannya. Maka sebenarnya menjadi sales people dalam
penjualan eceran (selling retail) adalah pekerjaan termudah dengan
imbalan menggiurkan. Terbukti banyak sales person yang memiliki
penghasilan dahsyat melebihi pofesi yang begitu menuntut pendidikan yang
mumpuni dan profesional.
Banyak kegagalan sales person terjadi karena mindset mereka sangat
sulit dibongkar, yaitu menganggap pelanggan sudah mengetahui
kebutuhannya dengan akurat. Kalau ini benar adanya, maka sangat mubazir
adanya profesi sales person di dunia ini.
Sales Profesional Menjual Produk yang Dimiliki
Ciri-ciri sales yang profesional, mereka sangat peka dan mengetahui
kebutuhan pelanggan secara spesifik, dan dapat menyediakan produk yang
ingin dimiliki pelanggan. Sebaliknya, para sales person yang lemah
selalu akan memiliki seribu alasan karena ketidakmampuan menjual dengan
mengatakan bahwa perusahaan tidak menyediakan produk yang cocok, iklan
yang kurang gencar, diskon terlalu kecil sehingga kurang bersaing,
kredit terlalu ketat dan kalah dengan pesaing hingga sistem insentif
yang kurang menarik, dan seterusnya.
Penjual profesional yang sukses merasa pelanggannya akan lebih baik
menggunakan produknya. Sebab itu, prinsip hidup dalam menjual akan
sangat menarik untuk disimak, yaitu:
“Menang adalah pekerjaan yang mudah dan kalah adalah pekerjaan sulit,
sukses adalah pekerjaan mudah dan menyenangkan, sedangkan gagal adalah
pekerjaan sulit dan tidak menggembirakan.”
Tips Sederhana 10–3–1
Perhatikan metode 10–3–1, yaitu 10 detik tatapan pertama pelanggan
Anda memberikan impresi positif dengan langkah tegap, wajah cerah, dan
antusias. Ini hal penting karena kesan pertama selalu menggoda dan
memberikan pintu gerbang tol untuk langkah selanjutnya. Kesan buruk
menciptakan antipati, tidak ada minat dan bukan menjadi orang penting
yang akan dihadapi oleh pelanggan Anda.
Maka berhati-hatilah untuk 10 detik pertama. Arena ini merupakan
tiket masuk proses penjualan ke tahap berikutnya. Apa yang dimaksud
dengan “3”, dalam jarak 3 meter Anda sudah harus menatap ke arah orang
yang ingin dituju (pelanggan), siap menyambut dan terkesan akan
memberikan keuntungan/kado sebagai tamu yang dinanti-nantikan sehingga
kehadiran dalam jarak 3 meter sudah membawa aura berbeda dibandingkan
dengan sales person yang lainnya.
Dan 1 meter adalah jarak komunikasi yang baik. Berikan jabat tangan
yang hangat, bicara dengan volume suara yang cukup, sampaikan
dialog/komunikasi penjualan secara sistematis, bicarakan topik satu per
satu, sehingga mudah dipahami dan dicerna, yang tentunya akan
menciptakan tingkat minat yang tinggi.
Metode sederhana 10–3–1 ini tetap perlu dilengkapi dengan penguasaan
secara baik akan pengetahuan produk yang meliputi fitur produk, manfaat
produk, produk unggulan dan produk komersial, juga dibungkus mental
juara dan sikap sebagai pemenang!
Selamat menjual!
(Mindiarto Djugorahardjo, MBA.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar