Kamis, 19 September 2013

9 Alasan Mengapa Anda Harus Memulai Internet Network Marketing

Dalam waktu dekat, jutaan orang akan mendapatkan keuntungan milyaran rupiah dari dua industri yang saat ini sedang berkembang pesat, yaitu industri kebugaran (wellness industry) dan industri internet marketing (internet network marketing based business). Kedua jenis industri ini membuka peluang besar untuk meningkatkan penghasilan bagi banyak orang. Alasan itu diantaranya adalah:
1. FREEDOM:   Dapat memberikan anda kebebasan dalam melakukan pekerjaan. Anda bebas untuk menentukan apa dan bagaimana    pekerjaan anda.
  2.  SAVE TIME AND MONEY: Tidak diperlukan banyak modal untuk menjalan bisnis anda. Lebih banyak waktu dan dana yang dihemat.
  3.  BE THE BOSS:  Anda bekerja untuk diri sendiri, anda yang menentukan jam kerjanya dan tentunya anda juga yang menentukan berapa layaknya anda dibayar.
  4.  FLEXIBILITY: Tidak ada jam kerja yang rutin dan monoton. Anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk menjalankannya sambil tetap melakukan pekerjaan utama anda atau bisnis anda.
  5.  WORK FROM ANYWHERE: Laptop yang anda miliki akan menambah produktivitas anda. Tidak diperlukan ruang kantor atau ruang khusus untuk menjalankan bisnis ini. Bisnis dapat dilakukan dimana saja.
  6. IT IS CHEAP to GET STARTED: Jika anda pernah membuat bisnis sendiri, anda tentu tau berapa besar modal yang harus dikeluarkan. Disini anda tidak perlu pergi ke bank untuk meminjam dana untuk memulai bisnis ini.
  7.  KEEP ALL THE PROFIT: semua komisi dan pengeluaran bisa anda atur sendiri. Pendapatan yang anda dapatkan bisa melebihi pekerjaan utama/bisnis  anda.
  8.  MAKE MONEY WHILE YOU SLEEP: Ketika anda tidur sekalipun, bisnis anda tetap berjalan lewat jaringan internet anda 24 jam nonstop. Your time and money are too important to be wasted. Passive residual income di tangan anda.
  9. YOU ARE NOT ALONE: Anda bukan sendiri dan bukan satu-satunya yang memilih internet network marketing based business menjadi pilihan bisnis anda. Cobalah search di internet, begitu banyak orang yang secara profesional mendedikasikan dirinya pada bisnis ini.

Rabu, 18 September 2013

Ingin Sukses Bangun Startup? Hindari 5 Kesalahan Ini

5kesalahanstartup2
Membangun startup sukses
Kurangnya pengalaman sebagai pengusaha adalah sebuah keuntungan juga sebuah tantangan. Di satu sisi, kurangnya pengalaman mendorong pengusaha mencoba berbagai metode untuk menjalankan startup-nya dan belajar banyak hal dari itu, tapi di sisi lain berpeluang membawa kegagalan.
Dengan mengetahu apa saja kesalahan yang umumnya dilakukan oleh startup, kita bisa meminimalisir peluang kegagalan.
Berikut lima kesalahan yang umumnya dilakukan startup:

Memutuskan mitra atau cofounder terlalu dini. Sebelum berkomitmen untuk bekerja sama, kenali dulu mitra kita. Startup layaknya sebuah pernikahan. Berpisah dengan cofounder bisa berdampak tak baik jika terjadi di kala pekerjaan rumah masih menumpuk.

Beberapa pertanyaan yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan bermitra:
  • Apakah cofounder Anda memiliki keterampilan dan sudut pandang yang melengkapi tim?
  • Bisakah Anda meluangkan waktu 14 jam bersama calon mitra untuk dua tahun mendatang? Maukah Anda duduk di sampingnya saat penerbangan ke luar negeri? Apakah hubungan kalian sepenuhnya profesional atau bisakah Anda menjadi teman dan hang out bersamanya di luar kantor?
  • Apakah kalian memiliki jumlah saham sama besar?
Tidak memecat cukup cepat. Seorang karyawan bermasalah bisa memancarkan energi negatif ke seluruh perusahaan dan melukai produktivitas serta moral karyawan terbaik. Waktu yang terbuang untuk mengelola karyawan berkinerja buruk bisa digunakan untuk mendorong keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Atasi masalah secepatnya dan buat timeline untuk mendapatkan solusi. Jangan ragu untuk memecat jika memang harus.

Mempercayai para ahli ketimbang keberanian diri. Tak ada orang yang memilki passion tentang misi perusahaannya sebesar si pengusaha itu sendiri. Karena kewirausahaan layaknya menyelam ke dalam samudera dengan mata tertutup, wajar saja jika seorang pengusaha, terutama pengusaha pemula, cenderung percaya kepada mereka yang pernah melaluinya.

Sayangnya, setiap perusahaan berbeda, tentu saja tantangan yang dihadapi juga berbeda. Sebagai seorang pengusaha, kita mengetahui semua detail perusahaan, oleh karena itu temukan sendiri takdir kita. Dengarkan apa kata para ahli, tapi dengarkan juga kata hati dan implementasikan visi kita.

Tidak mengejar kesempurnaan. Menjalankan startup adalah karir yang menguras tenaga. Banyak pengusaha yang cenderung memilih jalan termudah dengan merasa puas jika proyek mereka sudah ‘cukup bagus’. Kesempurnaan bukanlah tujuan. Jika keberanian kita mengatakan sesuatu bisa menjadi lebih baik, maka tekan sampai batas yang kita sebut ‘sempurna’.

Peduli tentang sensasi, bukan pemasukan. Tujuan utama membangun startup adalah revenue atau pemasukan. Jangan sampai fokus kita terhadap tujuan utama terpecah karena hal-hal yang kita sebut seperti media, penghargaan, dan pageviews.  Memang hal-hal itu bisa meningkatkan semangat dan pemasukan, tapi hanya sampai situ. Pada akhirnya mereka hanyalah alat untuk mencapai pemasukan. Oleh karena itu, tetaplah fokus.

Apa saja kesalahan yang pernah Anda buat selagi membangun startup dan pelajaran apa di balik itu? Bagi pengalaman Anda di kolom komentar.
Sumber: Fastcompany|Gambar:Speedcubing

Selasa, 17 September 2013

Pentingnya Strategi Marketing Untuk UKM

Banyak pelaku UKM datang kepada saya bertanya tentang strategi marketing apa yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Sebagian besar dari mereka memiliki pemahaman bahwa marketing adalah jualan, padahal marketing belum tentu jualan.

Sebagian lainnya tidak melakukan strategi marketing, karena mereka beranggapan bahwa konsumen akan datang dengan sendiri tanpa kita harus melakukan strategi marketing. Nah, perlu diketahui bahwa strategi marketing bukan hanya tentang jualan dan berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya strategi marketing untuk bisnis kita:

1. Marketing berfungsi untuk mengomunikasikan mengenai informasi produk kita ke konsumen, mulai dari kelebihan produk kita, fitur serta berbagai informasi detail tentang produk.

2. Marketing berperan untuk menghadapi persaingan bisnis. Strategi marketing seperti strategi harga, strategi produk serta promosi akan menjadi senjata ampuh untuk memenangkan persaingan

3. Marketing is a blood of company atau darah perusahaan, tanpa strategi marketing yang baik, strategi penjualan akan sulit mencapai hasil yang maksimal.

4. Salah satu tujuan penting strategi marketing yang sangat penting adalah untuk membangun merek kita. Secara sederhana, konsumen akan lebih memilih merek produk yang sudah diketahui/dipercaya sebelumnya

5. Strategi marketing sangat dibutuhkan sebagai strategi untuk membangun hubungan dengan konsumen, tidak hanya itu saja pebisnis bisa menerapkan strategi customer retention sehingga konsumen menjadi loyal dan tidak lari ke pesaing

6. Marketing berperan penting untuk mengetahui apa keinginan konsumen. Salah satu ilmu dalam marketing yaitu riset pemasaran berperan untuk mengetahui apa keinginan konsumen serta perilaku konsumen, sehingga pebisnis bisa mengetahui apa keinginan pasar.

7. Strategi marketing berperan untuk menjaga pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Bisnis dalam jangka panjang akan sangat ditentukan oleh kekuatan merek, kualitas produk, serta komunikasi pemasaran yang berkelanjutan.

Hermas Puspito
Praktisi Pemasaran untuk UKM
Head of @ELCconsulting
@hermaspuspito

Bisnis Online: It’s Now or Never

Bisnis OnlineKalau harus memilih satu kata yang melambangkan kekuatan saat ini, saya akan memilih kata teknologi. Teknologi telah membawa perubahan yang begitu besar. Mulai dari cara kita ngobrol dengan orang lain, mencari informasi, hingga kebiasaan kita berbelanja berubah karena teknologi.
Siapa di antara Anda yang masih membaca koran setiap pagi? Di generasi yang lebih muda, surat kabar sudah bukan sumber informasi utama. Mereka lebih suka mencari informasi di internet, baik melalui situs berita maupun media sosial. Bukan hanya informasi, kini orang-orang ternyata mulai suka berbelanja melalui internet.
Pusat perbelanjaan memang terus bermunculan, namun kecenderungan orang untuk berbelanja di toko online juga terus meningkat. Hal ini membuat bisnis online pun ikut berkembang. Saat ini bisnis online merupakan moda bisnis yang tumbuh secara masif.
Banyak hal yang membuat bisnis online tumbuh subur di Indonesia. Salah satunya karena konsumen kita telah siap dengan teknologi dan cara belanja online. Menurut data dari www.internetworldstats.com per 30 Juni 2012, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta. Itu berarti 22,1% dari total populasi.
Sementara menurut riset yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia, pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 4% dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, pengguna internet di Indonesia mencapai 30%. Tahun sebelumnya, hanya 26%. Dalam riset yang hasilnya diumumkan awal Maret 2013 lalu, ditemukan pula bahwa pengguna internet rata-rata menghabiskan waktu dua jam untuk online.
Tempat mereka online pun mengalami perubahan yang besar. Menurut data Nielsen, pada tahun 2012 orang-orang lebih banyak mengakses internet dari rumah. Persentasenya mencapai 41%. Sementara hanya 28% saja yang mengakses internet dari kafe atau warung internet.
Hal ini menjadi menarik karena perubahan ini terjadi hanya dalam tempo satu tahun. Pada tahun 2011, 41% pengguna masih mengakses internet dari warung internet atau kafe dan hanya 23% yang mengakses dari rumah. Komputer dan perangkat mobile menjadi perangkat utama untuk mengakses internet.
Hasil survei ini menunjukkan besarnya potensi pasar untuk bisnis online. Tidak mengherankan bila orang berbondong-bondong membangun bisnis online. Keputusan tersebut sama sekali tidak salah. Saat ini bisa dibilang era kebangkitan bisnis online dan e-commerce. Sekitar tahun 2000 e-commerce mulai muncul di Indonesia. Hanya saja, timing-nya memang belum tepat, itu sebabnya saat itu tidak berkembang seperti sekarang.
Sekarang timing-nya sudah tepat untuk memulai bisnis online. Hanya saja, kita tetap perlu memulainya dengan benar. Pada dasarnya memulai bisnis online tidak berbeda dengan bisnis pada umumnya. Hanya saja, modal bisnis online memang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan bisnis offline. Di sinilah letak keunggulan bisnis online yang pada akhirnya membuat orang tergoda untuk ikut “nyemplung” ke dalamnya.
Namun, dalam hal strategi perencanaan dan pengembangan tidak banyak berbeda. Memulai bisnis online tetap membutuhkan perencanaan yang matang. Biasanya, para pengusaha muda tidak terlalu senang melakukan tahap ini, karena di sini dibutuhkan pemikiran dan analisis yang tajam.
Pada tahap inilah kita menentukan bisnis apa yang ingin kita jalankan, apa yang ingin kita jual, siapa target market-nya, bagaimana memasarkannya, dan lain sebagainya. Kita tentu tidak bisa sembarangan menentukan hal ini. Ada riset yang perlu dilakukan meski skalanya hanya kecil-kecilan.
Kalau tahap ini sudah berhasil dilakukan baru kita bisa masuk ke tahap selanjutnya, yaitu pelaksanaan. Bagaimana mengeksekusi ide yang telah kita miliki sangat menentukan kesuksesan bisnis. Di sinilah para calon pengusaha online harus berurusan dengan masalah teknis. Mulai dari membangun website hingga memasarkan bisnis online tersebut.
Tidak ada bisnis online yang bisa dilakukan tanpa sebuah website. Website tak ubahnya seperti outlet di dunia nyata. Kita perlu outlet yang fungsional, menarik, dan mampu menarik pengunjung datang. Untuk itu, kita perlu membangun sebuah situs yang namanya mudah diingat, menarik, sekaligus informatif dan user-friendly.
Satu hal yang perlu diingat adalah website yang baik bukan semata-mata yang desainnya luar biasa kreatif. Tentu saja kreativitas sangat dibutuhkan untuk membuat website yang menarik. Hanya saja, itu bukan satu-satunya yang diperlukan. Kemudahan akses dan informasi yang tertata dengan jelas juga ikut menentukan nilai sebuah situs.
Hal yang juga perlu diperhatikan adalah soal tata cara transaksi. Pernahkah Anda membatalkan pembelian karena proses transaksi di sebuah toko online berbelit-belit. Saya pernah mengalaminya. Saya urung membeli karena proses pemesanannya merepotkan dan opsi pembayarannya terbatas. Saya percaya, saya bukan satu-satunya yang pernah mengalami hal demikian. Karenanya, permudahlah urusan pembayaran ini, tanpa mengorbankan keamanan transaksi.
Kalau semua sudah beres, maka sampailah kita pada tahap pemasaran. Bagian ini bisa dibilang bagian yang tricky, gampang-gampang susah. Sebenarnya, pemasaran bisnis online tidak berbeda dengan pemasaran bisnis offline. Dibutuhkan bauran pemasaran yang tepat. Perpaduan yang pas dari berbagai kanal pemasaran akan memberikan tenaga yang lebih besar bagi bisnis Anda.
Media sosial saat ini bisa dikatakan kanal pemasaran paling kuat dan paling seksi. Semua orang ingin memasarkan bisnisnya melalui media ini. Betapa tidak menggiurkan. Media ini tidak berbayar, audience-nya besar dan aktif, word-of-mouth yang bisa didapat dari media ini pun sangat kuat.
Namun, kita harus sadar setiap media memiliki etika penggunaannya masing-masing. Begitu pula dengan media sosial. Kita bisa sukses menggunakan media ini sebagai sarana pemasaran bila mematuhi rambu-rambu dan etika yang ada. Dan peraturan tidak tertulis dalam media ini adalah jangan meng-abuse akun media sosial kita untuk promosi bisnis.
Sekarang adalah saat yang tepat untuk berbisnis online. Pasarnya sudah siap, teknologinya sudah semakin murah, dan akses internet sudah semakin baik dan tersebar luas. Sekarang hanya soal apakah Anda siap merengkuh kesempatan ini atau tidak? Selamat berbisnis online! (Sekar Ayu)

Ingin Nego Bisnis Sukses? Hindari 3 Hal ini

inginnegobisnissuksesJimp Camp, seorang pelatih negosiasi dan Chief Executive Negotiator-Pro, mengatakan  ia menemukan kenyataan bahwa para pengusaha umumnya mengasosiasikan negosiasi sebagai sebuah pertemuan dengan tujuan semata uang.

Ia menyayangkan jika pengusaha banyak yang bangkrut karena cara mereka memahami negosiasi hanya sebatas itu. Padahal, menurutnya negosiasi adalah suatu upaya mencapai kesepakatan antara dua atau lebih pihak dengan masing-masing memiliki hak veto. Memang benar topik uang terlibat dalam hal ini. Tapi negosiasi yang baik mencakup komponen kritis yang sering kali diabaikan atau tidak disadari oleh para pengusaha.

Berikut tindakan-tindakan salah yang mungkin kita lakukan dan cara memperbaikinya

Kita berpikir telah memberitahu pihak lain segala yang mereka ingin ketahui. Banyak pemilik produk mengatakan keunggulan produk dan layanannnya. Padahal itu semua sekadar fakta. Menurut Camp pengusaha harusnya menawarkan visi kepada calon investornya, klien, atau pelanggannya. Ceritakan pengalaman pahit atau ketidakpuasan orang lain, kemudian berikan gambaran bahwa hidup mereka berubah lebih baik setelah menggunakan produk atau layanan Anda.

Tidak berani mempertahankan harga. Banyak para pengusaha menganggap produk atau layanannya adalah sebuah alternatif yang akan dibeli oleh pembeli potensial. Hargai produk atau layanan Anda jika mereka benar-benar bisa memberikan manfaat bagi pelanggan Anda. Setelah menyampaikan visi dan jika memang produk atau layanan Anda unik, jangan takut untuk mempertahankan harga yang Anda tawarkan.

Tidak menyadari setiap momen dengan klien potensial adalah sebuah negosiasi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Camp mengamati bahwa kebanyakan pengusaha mengidentifikasi negosiasi dalam artian sempit. Padahal, setiap momen yang kita habiskan dengan orang lain dalam konteks bisnis merupakan kesempatan untuk menciptakan visi bagi orang tersebut, termasuk dalam kegiatan networking. Tunjukkan sikap yang mengayomi, hangat, dan lembut selama negosiasi formal, tunjukkan sikap yang sama saat acara kantor dan lihat bagaimana orang lain akan menyadari bahwa kita bisa membantu mereka mencapai tujuan.

Negosiasi tak selalu membutuhkan ruang konferensi atau meja. Setiap interaksi dengan klien potensial adalah sebuah negosiasi.
Sumber: Entrepreneur

5 Aturan Sukses Crowdfunding

crowdfundingCrowdfunding atau metode penggalangan dana usaha dengan patungan memang masih cukup baru di Indonesia. Tapi, tak sedikit lho para pengusaha UKM dan para pekerja seni yang mulai menjajal metode pendanaan usaha dengan patungan ini untuk proyek mereka. Mau sukses crowdfunding? Berikut limaaturan yang perlu kita ikuti:

Cari best practice. Sebelum memulai kampanye crowdfunding coba cari para pemilik proyek lainnya yang sudah pernah sukses menggunakan metode penggalangan dana ini. Pelajari cara mereka berkampanye dan bagaimana membuat proyeknya tampil menarik.

Bersiap untuk kerja gesit. Tak peduli seberapa banyak pengalaman yang kita miliki di situs crowdfunding, metode ini membutuhkan pendekatan strategis supaya berhasil. Kembangkan rencana pemasaran secara menyeluruh dan kontak para pendukung usaha kita untuk memastikan dukungan dari mereka.

Beradaptasi dengan cepat untuk bertahan. Amati kampanye, jika dalam waktu dua minggu tidak memberikan hasil, akuilah bahwa ada kesalahan dalam berkampanye. Cari tahu apa yang kurang dan perbaiki segera untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Situs crowdfunding biasanya tak memberikan kesempatan kedua. Selagi ada kesempatan manfaatkan secara maksimal.

Buat aturan sendiri. Memang penting untuk mencari best practice, tapi juga penting untuk membuat aturan sendiri karena crowdfunding relatif masih baru dan masih banyak metode yang perlu didefinisikan dan dipelajari.

Taktis dan praktis. Mulai kampanye kita pada hari-hari kerja yaitu Senin hingga Jumat. Meluncurkan kampanye pada hari-hari kerja membuka peluang kampanye terekspos lebih banyak daripada hari libur. Cantumkan pula tujuan kita selain jumlah uang yang ingin dicapai. Jangan lupa juga berdoa.

Apa aturan lainnya menurut Anda? Kami tunggu masukan dari Anda di kolom komentar.
Sumber: Fastcompany

Ini 4 Kualitas Founder Sukses!

foundersuksesIde hebat ditambah dengan sedikit keberuntungan bisa membawa seseorang memulai usaha impiannya. Tapi untuk bisa bertahan dan sukses melalui manis-pahit dunia usaha, seorang founder atau pendiri wajib memiliki kualitas tertentu.
Nah, berikut empat kualitas yang wajib dimiliki oleh seorang founder:

Keseimbangan antara kepercayaan diri dan kerendahan hati. Memang kita harus memiliki cukup kepercayaan diri sebagai seorang pengusaha. Tanpa itu, tak mungkin kita bisa melemparkan ide bisnis kepada investor dan pelanggan. Tapi, gunakan pula kerendahan hati kita.

Perpaduan antara kepercayaan diri dan kerendahan hati akan menghindarkan kita dari jebakan arogansi dan akan membuat kita semakin ingin bersosialisasi dan menerima masukan yang merupakan kebutuhan agar bisnis menjadi sukses.

Sejarah integritas. Menjual integritas kita sebagai founder bisnis adalah penting bagi kesuksesan, tapi juga menantang ketika kita hanya bertemu dengan satu atau dua orang investor potensial. Oleh karena itu, memiliki jaringan dengan orang-orang yang mendukung integritas kita, dapat membantu kita meyakinkan investor lain.

Tekad keberanian. Kehidupan start-up melibatkan banyak tantangan. Jika kita bisa melihat tantangan ini sebagai peluang, maka kita kan semakin bertekad untuk menaklukkan tantangan itu.

Wawasan global yang bertanggung jawab secara sosial. Bagaimana kita dan bisnis kita memanfaatkan masyarakat secara keseluruhan? Apakah kita akan membuka lowongan pekerjaan? Apakah model bisnis kita bertanggung jawab secara sosial? Fokuslah memberikan sumbangsih positif dan berkelanjutan di dunia dengan begitu akan memberikan kita keunggulan kompetitif yang bisa menarik pelanggan, karyawan, dan investor untuk datang.
Apa kualitas founder sukses lainnya menurut Anda? Kami tunggu masukan Anda di kolom komentar.
Sumber: Inc.com

Business Plan Membuang Waktu?

ukmbusinessplanWilliam Hsu, Co-Founder and Managing Partner MuckerLab, mengatakan “Jika Anda membuang waktu untuk menyempurnakan sebuah business plan dengan tujuan membantu model perusahaan kuat dan sukses, maka berhentilah.”

Hsu yang sukses sebagai pengusaha dan eksekutif di AT&T dan eBay mengatakan bahwa memulai sebuah perusahaan adalah karir bagi orang-orang yang tidak rasional. Ide bisnis bisa gagal dengan segala kemungkinan. Membangun distorsi realitas lapangan* adalah cara bagaimana pengusaha meyakinkan dirinya dan pegawainya bahwa suatu ide adalah ide yang bagus.

Hsu memberikan saran bagi mereka yang sering kali terlalu fokus pada business plan.

Pikirkan anggota tim, bukan ide. Tak ada pengusaha yang memiliki kelebihan yang sempurna. Ada yang tipikal Steve Jobs, visioner yang memahami pasar tapi kurang cakap secara teknis. Atau mereka yang tipikal Steve Wozniak, seorang jenius teknik yang tidak memahami cara memasarkan produk ke pasar. Memiliki anggota tim hebat bisa mengisi kekurangan pengusaha dan melengkapi tim.

Pikirkan kecepatan, bukan kesempurnaan. Pengusaha harus mengeluarkan produk ke pasar secepat mungkin dalam berbagai bentuk, meskipun produk tersebut hanya 10% dari visi original. Mereka harus menguji apakah produk tersebut sesuai untuk pasar. Ulas kembali produk berdasarkan respon pasar, segera beralih ke rencana lain jika tak sesuai. “Tim yang bisa mengeksekusi konsep paling cepat dan membangun hubungan dengan pelanggan, mereka yang akan memenangkan pasar,” kata Hsu.

Pikirkan visi, bukan rencana. “Banyak pengusaha mempunyai sebuah rencana bisnis dan model finansial sempurna. Tapi, hanya itu yang mereka punya,” kata Hsu. “Mereka pikir memulai sebuah bisnis adalah dengan memiliki sebuah business plan. Padahal menjadi pengusaha adalah soal menciptakan masa depan dalam satu waktu,” ujarnya.
Jika kita memiliki co-founder dua orang atau lebih, minta mereka untuk menuliskan visi mereka dan rencana pada secarik kertas atau pada papan tulis. Dari situ bisa diketahui mana saja hal-hal yang bisa disepakati bersama. Tak perlu membuat dokumen hingga berpuluh-puluh halaman.
Intinya, dalam membangun bisnis sebuah rencana memang penting tapi tak perlu membuang waktu untuk membuat rencana yang sempurna, do action!

* Distorsi realitas lapangan adalah istilah yang digunakan Steve Jobs dalam biografinya yang bisa diartikan sebagai suatu upaya memanipulasi data dan fakta di lapangan, agar pihak-pihak yang bekerja sama dengannya percaya dan mau mengikuti keinginannya tanpa memperhatikan realitas yang terjadi di lapangan.
Sumber: Inc.com

Punya Newsroom di Situs Perusahaan Itu Penting Lho!

newsroomHingga kini perusahaan memang telah berbondong-bondong membuat situs online untuk konten marketingnya tapi ada satu yang terlupakan, yakni penyediaan kanal khusus untuk newsroom. Seperti namanya, kanal ini memang dikhususkan untuk media, meski begitu keberadaannya dirasa cukup penting dalam meraih loyalitas konsumen.

Dengan kehadiran kanal newsroom, Anda tidak harus selalu mengadakan konferensi pers dalam menginformasikan berita perusahaan. Melalui kanal ini, segala info terkini bisa langsung Anda sebarkan. Meski hanya informasi kecil, namun itu akan berdampak bagi perusahaan.

Contohnya bila perusahaan menerima kunjungan mahasiswa, perusahaan lain, atau semacamnya. Anda tidak perlu menggelar konferensi pers untuk memberitakannya. Mengundang banyak media hanya untuk event sekecil itu justru akan membuat perusahaan Anda dicap norak. Nah, dengan menyebarnya di newsroom, media juga jadi bisa mengetahui apa yang terjadi pada perusahaan Anda jika ingin memberitakannya.

Faktanya, tidak hanya media yang melihat newsroom pada situs perusahaan, beberapa konsumen juga selalu memperhatikan kanal ini.

Selain beberapa hal di atas, berikut adalah kelebihan membuat kanal newsroom pada situs perusahaan:

1.       Mudah diberitakan
Mudahnya, Anda tidak perlu selalu mengundang media tiap ada acara perusahaan, karena kanal ini langsung berintegrasi pada acara tersebut, dan menyediakan beberapa informasi yang dibutuhkan oleh media. Jadi kegiatan perusahaan (khususnya yang positif) bisa diberitakan oleh media dengan mudah, kecuali kalau ada acara besar yang memang harus mengundang media.

2.       Sedikit kesalahan
Dengan menuliskan berita di newsroom, kesalahan media dalam memberitakan perusahaan Anda akan semakin kecil. Karena semuanya sudah dijelaskan secara gamblang. Artinya wartawan akan lebih mudah memahami.

3.       Peluang diberitakan
Terkadang ada beberapa media yang tidak bisa datang pada acara yang Anda buat, atau ada undangan event yang jauh lebih menarik. Semua itu tidak bisa disalahkan. Tapi dengan menampilkan berita atau setidaknya rilis pada newsroom, media akan lebih mudah memberitakannya meski tidak hadir secara langsung.

Strategi merketing dalam menggaet konsumen tak melulu soal bagaimana Anda menjual barang atau jasa, tapi juga seberapa dikenalnya produk Anda serta pandangan konsumen terhadap produk yang Anda tawarkan. Jadi kerja sama media juga sangat diperlukan.

Sumber: PRDaily.com

Ini Lho Rahasia Sukses Jualan!

sellingUmumnya, pengusaha yang baru memulai berbisnis belum memiliki tim penjualan yang bisa diandalkan. Hasilnya, penjualan menjadi  tidak maksimal. Tapi hal ini tidak harus terjadi pada usaha kita.

Salah satu esensi penjualan yang harus kita pahami adalah bahwa menjual bukan soal mengenalkan produk pada konsumen tapi lebih pada mengatasi masalah. Intinya, proses penjualan adalah soal menolong calon konsumen. Kita berusaha memperbaiki kondisi konsumen menjadi lebih baik.

Lebih jauh, berikut empat hal penting yang perlu diterapkan oleh para pengusaha pemula dalam penjualan:

Ubah proses berpikir. Cari tahu dulu apa masalah calon pelanggan, kemudian cari dalam daftar fitur produk atau layanan yang cocok untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika kita tak bisa menemukan masalah yang bisa dipecahkan oleh produk kita, itu artinya kita menyasar asar yang salah atau produk kita memang kurang bagus.

Selalu cari nilai tambah. Jangan pernah berpikir ketika seorang pelanggan membeli produk, maka proses penjualan selesai. Sering kali, penjual akan mengontak pelanggan hingga mereka memutuskan untuk membeli. Setelah terjadi pembelian penjual menyerahkan pelanggan kepada tim layanan pelanggan. Hal ini menghilangkan peluang.

Tetap berkomunikasi dengan pelanggan dan dukung mereka dengan mendengarkan kebutuhan mereka yang terus berkembang. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan sebelum masalah muncul. Apabila untuk alasan tertentu solusi dari kita tak memenuhi harapan mereka, maka dengarkan saran dari mereka dan perbaiki situasi sebelum terlambat.

Berempati pada calon pelanggan. Pada akhirnya kita tentu ingin produk kita dibeli oleh pelanggan. Tapi, seperti yang sudah dijelaskan bahwa tujuan penjualan adalah mengatasi masalah pelanggan. Berempatilah pada calon pelanggan, dengarkan masalah mereka, dan bangun hubungan jual beli yang baik.

Sampaikan solusi yang sesuai. Calon pelanggan tahu kapan seseorang hanya ingin menjual sesuatu dan yang benar-benar ingin membantu. Oleh karena itu, pastikan kita sebagai penjual bisa menyampaikan solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh calon pelanggan.
Selamat mencoba!
Sumber: Entrepreneur

Minggu, 15 September 2013

Terapkan 3 Jurus Nego Ala Steve Jobs, Menangkan Deal Anda

tips+negosiasi+ala+steve+jobsWalaupun Steve Jobs sudah almarhum, tapi ia meninggalkan banyak pelajaran berharga bagi para pebisnis khususnya. Salah satunya ketika ia bernegosiasi dengan AT&T, operator komunikasi terbesar di AS, untuk menjadi operator eksklusif bagi iPhone di AS.

Raj Aggrawal, yang pernah menjabat sebagai senior consultant di Adventis, menjelaskan bagaimana Steve Jobs berhasil membujuk AT&T menyepakati negosiasi dengan besar pembagian pendapatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Aggrawal, keberhasilan Jobs tersebut berkat keterlibatan personalnya dalam detail iPhone, usahanya untuk membangun hubungan dengan operator, keinginannya untuk membuat permintaan yang menurut orang lain mungkin tidak lazim, dan keberaniannya untuk mempertaruhkan sumber daya yang besar dalam visinya.
Berikut 3 hal yang bisa kita pelajari dari Steve Jobs dalam bernegosiasi

Gali hingga ke detail penting. Pengusaha memang harus mampu menyeimbangkan dorongan untuk mengerjakan segala detail agar perusahaannya berjalan baik dengan cara mendelegasikan tugas. Tapi, ada kalanya pengusaha harus terjun hingga ke detail, terutama jika masa depan perusahaannya tergantung pada detail tersebut.

Aggrawal mengakui bahwa Jobs berbeda dengan CEO lain yang mendelegasikan implementasi strategi. “Jobs bertemu dengan CEO dari setiap provider. Saya terkesan dengan sentuhan alami dan keinginannya untuk membuat tanda pada segala sesuatu yang dikerjakan perusahaan. Ia benar-benar terlibat dalam detail yang ia pedulikan. Dia membuat hal itu terjadi.”

Beranilah bertaruh untuk visi Anda. Berbagilah visi perusahaan Anda dengan calon mitra. Jika mereka masih belum setuju dengan visi tersebut, maka beranilah bertaruh untuk itu.

Aggrawal terkesan dengan cara Jobs yang berani mengambil risiko untuk merealisasikan visinya. Dalam suatu pertemuan, Jobs terganggu dengan AT&T yang membuang waktu banyak mengkhawatirkan risiko perjanjian tersebut. Ia pun mengatakan, “Kita harus menulis cek $1 miliar untuk AT&T, jika perjanjian tersebut tidak berjalan dengan baik mereka bisa mengambilnya.” Apple saat itu memiliki $5 miliar tunai. Meskipun Jobs tidak benar-benar menawarkan AT&T uang tersebut, tapi keinginannya untuk bertaruh terlihat mengesankan bagi Aggrawal.

Buat permintaan yang tak  lazim dan perjuangkan.
Jika Anda memiliki reputasi untuk mentransformasi industri, Anda bisa membuat permintaan yang berani dan membuat orang memenuhi permintaan tersebut. Asumsi tersebut mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa Jobs berhasil mendapatkan banyak keuntungan dari AT&T.

Di sisi lain, asumsi tersebut juga tidak sepenuhnya menjadi alasan atas kesuksesan Jobs, mungkin ini karena keberanian Jobs membuat permintaan tak lazim dan keinginannya untuk memperjuangkannya.

Aggrawal menemukan keunikan Jobs dalam kemampuannya membuat permintaan yang seharusnya tak patut diminta. “Jobs mengatakan, ‘$50 dalam sebulan untuk rencana data, suara, dan SMS, itulah misi kami. Kami harus meminta dan memperjuangkan sesuatu yang tak masuk akal yang orang-orang tak bisa menerimanya’. Ia akan muncul dengan ide permintaan seperti itu dan memperjuangkannya,” jelas Aggrawal.

Kita mungkin tidak akan menjadi the next Steve Jobs, tapi kita bisa menjadi pengusaha yang lebih baik dengan mempelajari dan menerapkan strategi negosiasi ala Steve Jobs tadi.
Sumber: Inc.com 

Jurus Pembuka Para Sales

sales sukses
Jangan coba-coba untuk melakukan penjualan ketika pertama kali di awal hubungan Anda dengan pelanggan.
Banyak sekali penjual yang berpikir bahwa cara terbaik untuk meningkatkan calon pelanggan atau sales lead adalah dengan memulai sales pitch. Sales pitch terdiri dari dua bagian:

Pertama, penjelasan dari penawaran Anda dan manfaatnya.
Ini merupakan upaya untuk mendapatkan pelanggan dan membuat mereka membeli langsung atau menyetujui untuk membuat janji.

Namun, sales pitch hampir selalu gagal karena mereka terlalu banyak memberi informasi kepada calon pelanggan dan menuntut sebuah komitmen. Ini terlalu banyak dan terlalu cepat bagi mereka.

Daripada pitching, sasaran Anda pada awal hubungan seharusnya dimulai dengan memulai sebuah percakapan. Misalnya, membuat panggilan telepon. Ada dua cara untuk melakukannya:

Sales pitch
Dengan sales pitch, jika beruntung Anda akan langsung mendapatkan kesepakatan sebelum calon pelanggan menutup telepon. Lebih penting lagi, Anda tidak tahu apa yang Anda katakan (pitch Anda) tapi masuk akal bagi calon pelanggan.

Calon pelanggan yang benar-benar tidak menginginkan yang Anda tawarkan akan menutup telepon atau mengatakan “tidak tertarik” hanya karena mereka tidak menangkap apa yang sedang Anda bicarakan.

Conversation starter
Sebaliknya, conversation starter hanya mengatakan secara singkat bagaimana Anda dapat membantu pelanggan (dari sudut pelanggan) dan kemudian mengajak mereka berdialog.

Hal ini dikarenakan Anda tidak begitu banyak tahu tentang informasi dari calon pelanggan. Kini Anda dapat menemukan apa yang dibutuhkan calon pelanggan dan apakah penawaran Anda adalah pasangan terbaik. Hal yang sama berlaku dengan sales email.

Karena Anda sudah terlibat dengan calon pelanggan dalam sebuah percakapan, sekarang Anda dapat menilai kebutuhan dan merancang solusi terbaik untuk mereka.
Editor: MZ Wahid
Sumber: Inc.com

Tiga Kunci Bisnis Sukses: Fokus, Fokus, Fokus!

fokus kunci sukses bisnisRasanya sulit untuk menolak hal-hal baru, ide-ide baru, layanan baru. Tapi jika Anda tidak bisa fokus pada intinya, itu adalah jalan yang akan mengantarkan Anda pada bencana.

Pengusaha seringkali tidak bisa menahan hal-hal baru yang membuat mereka tertarik. Daya tarik yang memabukkan. Anda akan berhenti untuk membuat visi pekerjaan Anda. Setiap kesempatan terlihat mudah. Setiap ide baru bisa dengan mudah didapat di Google.

Fokus pada inti bisnis Anda. Tolak cahaya baru yang menyilaukan. Fokus sering kali di anggap enteng dan sulit bagi pengusaha untuk merangkulnya.  Hal ini pernah terjadi pada Hooked on Chinese.

Chip Paucek CEO and co-founder 2U, sebuah penyedia jasa pendidikan online bercerita tentang Hooked on Chinese.

Sebelum memulai perusahaan saat ini, saya adalah CEO dari Hooked on Phonics. Itu adalah merek luar biasa dengan model bisnis yang gagal: info komersial sekolah lama. Saya merombak bisnis menjadi produk konsumen dan bisnis media dan mengambil produk ke sector ritel.

Ini adalah ide yang bagus. ini sangat bekerja. Kami membangun Hooked on Math. Kami membangun Hooked on Kindergarden. Ini adalah perluasan sederhana dalam  kendali kami, tulis Chip Paucek dalam situs Inc.com.

Kemudian kami membangun lagi bisnis baru Hooked on Baby, Hooked on the Bible, dan terakhir Hooked on Chinese. Kami memutuskan bahwa kami bisa membangun toko kami sendiri. Kami bahkan memutuskan untuk kembali ke info komersial (bisnis awal).

Akibatnya, sebelum kami benar-benar bisa membuktikan core business, kami sudah terjun ke pasar dan sistem distribusi yang sama sekali baru. Di situlah saya belajar bagaimana pentingnya tetap menjaga fokus. Pertama, membuat bisnis Anda berkesinambungan, kemudian Anda dapat terus berjalan.
Editor: MZ Wahid
Sumber: inc.com

Rabu, 11 September 2013

Kunci Sukses Digital Marketing

Marketing.co.id - Digital marketing merupakan salah satu tren marketing yang paling hot dibicarakan saat ini. Banyak brand berlomba-lomba menggunakan digital marketing, meskipun demikian banyak pula brand yang gagal dalam menggunakannya. Salah satu cara untuk mengetahui kunci sukses digital marketing adalah dengan mempelajari case study digital marketing yang berhasil.
Salah satu contoh digital marketing yang berhasil adalah Tesco atau Home Plus di Korea Selatan. Pasar Korea Selatan merupakan pasar yang sukar untuk ditaklukkan, bahkan Walmart dan Carrefour pernah mengalami kegagalan saat masuk ke pasar Korea Selatan. Home Plus menghadapi tantangan yang berat untuk mendominasi pasar Korea Selatan.
Home Plus berambisi untuk mengalahkan E-Mart dan menjadi market leader di Korea Selatan. E-Mart memiliki jumlah toko yang lebih banyak daripada Home Plus. Kondisi ini memaksa Home Plus mengembangkan channel strategy yang berbeda dari E-Mart.
Home Plus mengadakan riset secara mendalam mengenai perilaku penduduk Korea Selatan. Dari hasil riset, penduduk Korea Selatan merupakan penduduk dengan tingkat produktivitas yang tinggi, dan berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang dibenci, karena dianggap merupakan aktivitas yang menghabiskan waktu mereka.
Korea Selatan merupakan negara dengan penetrasi internet yang tinggi—82,7% dan 40 juta pengguna internet. Di tahun 2009, hanya ada 470.000 pengguna smartphone di Korea Selatan. Pada Maret 2011, jumlah pengguna smartphone sudah mencapai 10 juta dan meningkat menjadi dua kali lipat (20 juta pengguna) di bulan Oktober 2011.
Berdasarkan data-data ini, Home Plus melakukan inovasi pada channel strategy mereka. Home Plus tidak menggunakan strategi konvensional dengan menambah jumlah toko, namun mereka berinovasi menggunakan digital channel. Home Plus meluncurkan ide “Let the store come to people”. Ide ini diwujudkan dengan menciptakan virtual store di subway.
Virtual store ini memiliki tampilan yang mirip dengan tampilan di supermarket. Konsumen dapat membeli barang yang diinginkan dengan melakukan scanning QR code melalui smartphone. Home Plus akan segera mengantarkan barang yang dibeli ke rumah mereka dalam waktu singkat.
Digital campaign ini dilakukan dari November 2010–Januari 2011. Selama campaign ini, penjualan online Home Plus meningkat 130%, jumlah member meningkat 76%, dan 10.287 konsumen mengunjungi mobile site Home Plus melalui smartphone. Home Plus juga menjadi nomor 1 untuk online market dan nomor 2 di offline market.
Kunci sukses digital marketing Home Plus:
  1. Pemahaman Customer Behavior
Inovasi yang dilakukan oleh Home Plus, berdasarkan data riset mengenai customer behavior di Korea Selatan. Home Plus memperoleh insight bahwa  penduduk Korea Selatan sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak memiliki banyak waktu luang.
Penduduk Korea Selatan menganggap bahwa aktivitas belanja di supermarket atau toko ritel adalah aktivitas yang menghabiskan waktu mereka. Home Plus juga menemukan bahwa penduduk Korea Selatan “terpaksa“ membuang waktu ketika menunggu subway. Home Plus mengubah aktivitas menunggu subway menjadi satu pengalaman belanja yang menarik dan efisien.

  1. Pemahaman Tren Industri dan Teknologi
Home Plus memutuskan untuk menggunakan virtual store karena Korea Selatan memiliki penetrasi internet dan penggunaan smartphone yang tinggi. Home Plus bisa membuat mobile site yang nyaman dan canggih untuk mendukung pembelian secara online. Hasilnya jumlah online sales meningkat 130%.

  1. Solusi Kreatif
Solusi yang diberikan Home Plus bukan sekadar membuat mobile site, display di subway, dan menggunakan QR code untuk online shopping. Home Plus menawarkan solusi untuk menghemat waktu belanja dan cara baru berbelanja yang berbeda dengan kompetitor.
Kunci sukses digital marketing dapat dibagi dalam dua bagian besar. Bagian pertama adalah perencanaan yang baik; dan bagian kedua adalah proses eksekusi yang excellent.
Marketer harus memiliki pemahaman yang mendalam saat membuat digital marketing plan. Digital marketing plan bukan hanya berisi channel yang akan digunakan, pesan yang disampaikan, berapa follower atau fans yang ingin diperoleh. Digital marketing plan harus disusun berdasarkan informasi landscape industri, tren industri & teknologi, customer behavior, dan buying process.
Informasi ini akan membantu marketer untuk mengidentifikasi masalah yang dianggap penting oleh konsumen, menentukan digital marketing tools yang diperlukan, membuat solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Proses eksekusi digital marketing juga harus dilakukan secara excellent, karena rencana yang baik tanpa pelaksanaan tidak akan menghasilkan apa pun.
Apakah Anda, para marketer Indonesia, siap untuk membuat perencanaan digital marketing yang baik dan melakukan proses eksekusi dengan excellent?

Jangan Takut Berkompetisi Dengan Brand Besar

Tak sedikit pengusaha kecil memiliki persepsi bahwa mereka tak mampu bersaing dengan brand besar. Padahal di zaman pemasaran modern seperti sekarang ada banyak peluang bagi para pengusaha kecil untuk meraih pangsa pasar dan bahkan bersaing dengan merek global.
Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan dalam berkompetisi dengan merek global.

Mengobservasi persaingan
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari tahu peluang apa yang ditinggalkan oleh kompetitor – baik  besar maupun kecil. Di zaman sekarang, orang-orang menjadikan internet sebagai tumpuan dalam mencari informasi. Jadi, pastikan bahwa bisnis Anda terlihat oleh para pencari informasi.

Anda dapat melakukan ini melalui iklan berbayar atau menggunakan SEO (Search Engine Optimization). Anda juga perlu mengobservasi perbandingan kisaran harga agar dapat memiliki peluang menggapai segmen konsumen yang sesuai.

Terlihat Menarik
Satu cara yang mudah untuk membangun kepercayaan adalah dengan terlihat menarik. Anda harus terlihat sebagus atau bahkan lebih bagus dari kompetitor. Misalnya dengan cara membuat website dan materi marketing yang terlihat profesional dan mudah dimengerti. Intinya, Anda harus dapat mengeliminasi keraguan para calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan jasa Anda.

Menjaga Hubungan Baik
Salah satu faktor kesuksesan merek global dalam menjajakan produk dan jasanya adalah menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya. Mereka bahkan menyiapkan anggaran yang besar untuk customer relationship management. Anda juga dapat melakukan ini dalam skala kecil. Yang menarik, salah satu alasan pelanggan pelanggan enggan kembali adalah karena kurangnya komunikasi/kontak.

Anda mungkin perlu mengembangkannya tips di atas agar lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Meskipun modal Anda tidak sebesar modal para merek besar, namun tidak menutup kemungkinan Anda dapat bersaing dengan mereka apalagi dengan adanya internet.
(Sumber: www.newzap.co.uk)

Enam Tahapan Menjadi Bisnis Sosial

Marketing.co.id – Bagaimana bisnis Anda dapat menjadi sebuah bisnis sosial? Sebuah laporan baru bertajuk “The Evolution of Social Business”dari Altimeter Grup menguraikan bagaimana bisnis Anda dapat menjadi bisnis sosial.

Seperti dilansir cmswire.com, setidaknya ada enam tahapan untuk mengubah bisnis Anda menjadi bisnis sosial, yaitu Planning, Presence, Engagement, Formalized, Strategic, dan Converged.

Definisi bisnis sosial menurut laporan tersebut adalah integrasi mendalam media sosial dan metodologi sosial ke dalam organisasi untuk menumbuhkan suatu hasil yang nyata dalam bisnis.

Elemen kunci bisnis sosial
Laporan tersebut mengatakan kendala utama yang sering dihadapi banyak bisnis adalah masih banyaknya strategi sosial yang belum bersinergi dengan tujuan bisnis.

Altimeter juga mencatat bahwa ketika tujuan diselaraskan pun, inisiatif sosial sering kali harus berurusan dengan kurangnya strategi yang terdefinisi dengan jelas, tata kelola atau pendanaan.

Dalam tahapan laporan tersebut, keberhasilan bisnis sosial adalah dengan menguasai beberapa elemen kunci, termasuk definisi yang jelas mengenai tujuan bisnis, pengembangan visi jangka panjang untuk menjadi bisnis sosial, dan dukungan eksekutif untuk menciptakan roadmap.

Planning (Perencanaan)
Tahap pertama dari elemen kunci bisnis sosial yang sukses adalah planning atau perencanaan. Pada tahap ini perusahaan perlu melibatkan diri untuk mendengarkan dan mempelajari bagaimana konsumen menggunakan saluran sosial. Mereka juga perlu mengutamakan  tujuan strategi yang dapat memiliki pengaruh besar.

Altimeter memberikan contoh Dell. Pada tahun 2006 perusahaan tersebut mengamati apa yang orang tulis di blog dan forum diskusi tentang Dell  selama sembilan bulan sebelum akhirnya memutuskan menggunakan media sosial.
Pada tahap perencanaan, proyek percontohan dapat mengarah pada solusi media sosial yang paling efektif bagi permasalahan bisnis. Mengukur kemajuan juga penting dalam tahap ini.

Hal ini bisa dimulai dengan audit dan pengukuran kesiapan kompetitif dan internal yang melampaui pelacakan penyebutan atau sentimen. Mengukur bagaimanan penyebutan itu berpengaruh terhadap bisnis.

Presence (Kehadiran)
Tahap kedua dari elemen kunci bisnis sosial yang sukses adalah presence. Tahap ini perusahaan mulai mengklaim taruhannya, seperti meluncurkan channel YouTube. Di sini, perusahaan sedang menguji saluran mana yang paling cocok.

Altimeter mengatakan pihaknya telah menemukan bahwa bisnis sosial yang sukses menggunakan konten untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk memperkuat upaya pemasaran mereka saat ini, atau menyelaraskannya dengan tujuan bisnis.

Engagement (Keterlibatan)
Keterlibatan adalah tahap ketiga ketika sebuah perusahaan menggunakan dialog untuk memperdalam hubungan – membangun komunitas, mempercepat jalan menuju pembelian pelanggan, atau memberikan dukungan secara langsung kepada pelanggan melalui media sosial.

Formalized (Formalisasi)
Pada tahap keempat ini, perusahaan mengatur skala upayanya. Mereka secara konsisten menampilkan pengalaman pelanggan bermerek melalui semua saluran. Sponsor eksekutif dapat membantu perusahaan mengembangkan pendekatan yang terkoordinir.

Strategic ( Strategi )
Pada tahap kelima ini, organisasi menjadi saksi mata dari dampak bisnis upaya sosial. Inisiatif tersebut menjadi lebih terpadu di seluruh perusahaan dan komite pengarah lintas fungsional terbaik pun akan terbentuk.

Idealnya big data dari interaksi sosial adalah tambang bagi kecerdasan bisnis dan digunakan untuk menginformasikan evolusi tersebut.

Converged (Konvergensi)
Tahap keenam ini menandai saat di mana bisnis akan menjadi entitas yang lebih sosial dari sebelumnya. Mereka juga telah memiliki visi yang jelas dan serangkaian penerapan terpadu untuk memperbaiki hubungan dan pengalaman pelanggan maupun karyawan melalui media.

Pada titik ini, ada satu set strategi bisnis bagi perusahaan di mana media sosial telah saling terkait. Terdapat pula sebuah kultur sosial “menyeluruh” di mana teknologi sosial telah melebur menjadi satu di dalamnya.

Menurut laporan tersebut, merangkul media sosial tidak menciptakan bisnis sosial. Tetapi merupakan bagian dari tahap yang harus dilakukan perusahaan untuk menjadi bisnis sosial.

Setelah keenam tahapan tercapai, sosial ini tidak lagi istimewa: “Ini hanyalah cara Anda mendapatkan pekerjaan yang telah dilakukan, yang berfungsi banyak seperti telepon.”

Laporan ini didasarkan pada wawancara dengan 26 eksekutif dan social strategist di 15 perusahaan, dan sebuah studi kualitatif yang melibatkan 698 eksekutif dan para ahli strategi sosial.