Jumat, 23 November 2012

5 Pertanyaan yang Dipikirkan Prospek, Ketika Melihat Produk atau Jasa Anda

DALAM menawarkan sebuah produk atau jasa sering sekali orang berpikir berulangkali dalam menentukan apakah akan membeli atau tidak. Dan jika Anda tahu pertanyaan apa saja yang ada dipikiran prospek Anda, sehingga secara tidak langsung Anda telah menjawabnya dalam produk dan jasa Anda, yaitu:

1. Apa yang Anda jual? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda harus mengerti secara keseluruhan tentang produk yang Anda sedang jual/ tawarkan kepada orang. Jangan hanya berpikiran yang penting Anda berjualan atau hanya mengandalkan brand.
2. Harganya berapa?
3. Apa keuntungannya yang produk atau jasa yang Anda jual untuk Saya?
4. Kenapa Saya sebagai pembeli harus percaya kepada Anda? Bisa dari brand produk atau jasa Anda
5. Kenapa Orang harus membeli produknya dari Anda sekarang juga?

Sekian sharing saya tentang lima pertanyaan yang dipikirkan prospek, ketika melihat produk atau jasa Anda.

Saya Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat, salam dahsyat! (//wdi)

Membangun Kepercayaan Antara Anda dan Prospek

TIDAK dipungkiri lagi dalam berjualan Anda harus bisa dipercaya dan membangun kepercayaan ini adalah hal yang utama dalam berjualan. Kalau dari awal saja Anda sudah tidak dipercaya, sudahlah tidak usah jualan saja.

Ketika orang atau prospek sudah percaya dengan Anda, Anda jual apapun pasti akan beli (harus bermanfaat). Karena dia percaya bahwa "apa yang Anda jual, manfaat adanya untuk dia". Tapi ingat, produk atau jasa Anda harus membawa manfaat untuk mereka.

Pertanyaan, siapa yang ingin tahu bagaimana caranya Building Trust. Salah satunya dengan reputasi dan referensi, lalu ada empat faktor untuk reputasi dan referensi ini :

1. Dari penampilan.Penampilan haruslah yang rapi, menjual produk kecantikan yang jual harus cantik.
2. Gelar atau jabatan.Orang percaya dengan jabatan apa yang Anda pegang, Anda menjual produk tapi jabatan Anda "Junior Sales" dari jabatannya saja orang sudah tidak yakin. Coba kalau jabatannya Manager Marketing, orang mungkin akan percaya tentang apa yang sedang dipersentasikan.
3. Catatan Prestasi.
Dengan catatan prestasi orang lain akan lebih percaya dengan si penjualan.
4. Terkait dengan nama merek yang besar.Kerja sama dengan merek besar akan membuat karena ada suatu yang besar yang Anda gandeng.
5. Edifikasi (saling berbicara dengan baik).
Semoga sharing saya kali ini membawa manfaat untuk penjualan Anda. Salam Dahsyat.

Sekian sharing saya tentang membangun kepercayaan antara Anda dan Prospek.
Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Semoga bermanfaat, salam dahsyat. (//ade)

3 Pertanyaan Rahasia dalam Dunia Marketing

JIKA Anda seorang marketer, pastinya Anda punya pertanyaan rahasia yang akan ditanyakan kepada prospek Anda. Dan kali ini saya akan sharing tentang tiga pertanyaan yang membuat seseorang yang tidak ingin membeli produk Anda dan mendadak akan membeli produk yang Anda jual, yaitu:

1. Apa yang paling penting dalam hidup Anda?
Ini adalah pertanyaan yang sangat berguna, jika Anda sedang berjualan kepada orang lain secara one on one.
Contohnya: Jika Anda menanyakan kepada seseorang atau calon pembeli produk dan jasa Anda “Apa yang paling penting dalam hidup Anda Pak/ Bu?”
Orang tersebut menjawab: Yang Pertama Uang, Yang Kedua Uang, dan Yang Ketiga adalah Uang.

2. Apa yang harus Anda hindari?
Orang selalu memikirkan resiko apa yang akan didapatkan jika membeli produk ini/ semua yang kesengsaraan yang negatif yang dapat membuat orang ini tidak membeli produk Anda.

3. Apa syarat yang Anda inginkan agar Anda mau membeli produk ini?
Jika calon pembeli tidak mau membeli produk atau memakai jasa yang Anda tawarkan, yang pertama Anda lakukan adalah sebagai berikut: Tanyakan kepada calon pembeli Anda mengapa dia tidak mau membeli produk Anda? Tanyakan apa syaratnya agar calon pembeli mau membeli produk atau memakai jasa Anda?

Sekian sharing saya tentang tiga Pertanyaan Rahasia dalam Dunia Marketing. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Semoga bermanfaat, salam dahsyat. (//wdi)

Dasar Utama dalam Berjualan Adalah Win-win

Saya akan share, bagaimana Pablo Picasso menjual lukisannya? Dia tidak punya duit, tapi dia bisa pakai hotel mewah gratis untuk pameran. Yang dilakukannya adalah, dia berbicara pergi ke hotel  dia melakukan sesuatu hal yang membuat orang WIN baru dia WIN.

Bagaimana Pablo Picasso menjual lukisannya? Dia gak punya duit, tapi dia bisa pakai hotel mewah gratis untuk pameran. Yang dilakukannya adalah, dia berbicara pergi ke hotel dia melakukan sesuatu hal yang membuat orang WIN baru dia WIN.

Pablo Picasso akan mengadakan Pameran Lukisan dan akan di lelang 100 persen untuk charity (AMAL). Setelah itu langsung Pablo Picasso membuat surat kepada banyak orang, yang diantaranya adalah kepala angkatan laut, gubernur, bintang film.

Lalu setelah mengirimkan surat kepada daftar yang akan Anda undang, selanjutnya adalah Anda langsung menelepon satu persatu dan Anda dekati dengan One On One. Cara Pablo Picasso bisa mengadakan lelang seperti ini:

1. Membuat hotelnya WIN terlebih dahulu.
Caranya adalah dengan mencari Hotel yang baru di bangun atau Hotel yang sepi, lalu menawarkan kepada Hotel tersebut apakah mau di buat yang tadinya SEPI menjadi RAMAI.

2. Kemudian kirim undangan ke Bintang Film! Dan yang harus Anda ingat, undangan tidak dikirim 100 persen tetapi dikirim ke beberapa.

3. Setelah Anda mem-Follow Up dan ada yang sudah mau datang, Anda bisa gunakan ini kepada orang yang akan Anda undang selanjutnya.

Anda bisa saja menyatakan kepada orang yang akan Anda undang selanjutnya serta memberitahukan bahwa tokoh ini sudah konfirmasi akan datang. Dengan begini peluang orang yang akan Anda undang selanjutnya untuk datang semakin besar.

4. Setelah tokoh-tokoh terkenal sudah banyak dan mau datang, yang dilakukan selanjutnya adalah mengirimkan semua undangan. Dengan catatan menyertai daftar nama-nama yang diundang dan nama-nama yang sudah konfirmasi datang.

5. Undang wartawan untuk datang ke acara yang akan Anda adakan tersebut. Anda beritahukan kepada wartawan akan ada banyak tokoh yang datang dan Anda sebutkan siapa saja yang sudah konfirmasi akan datang.

Sekian sharing saya tentang Pablo Picasso. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Semoga bermanfaat, salam dahsyat. (//ade)

3 Tipe Komunikasi ke Otak Dalam Manusia yang Penting dalam Berjualan

FAKTANYA Manusia mempunyai tiga tipe komunikasi ke otak, dan tipe komunikasi ini sangat penting dalam marketing karena ketika prospek sedang melihat penawaran dan mendengar promosi tentang produk atau jasa Anda. Mengapa penting? Mari akan saya jelaskan.

1. Untuk Tipe Penglihatan.
Biasanya orang yang tipe penglihatan, saat berbicara sangat cepat, saat berpakaian juga suka memakai aksesoris yang lebih dibandingkan tipe yang lainnya (bisa dibilang lumayan banyak). Atau ciri yang lainnya adalah, saat berbicara orang tersebut suka menyebutkan kata- kata yang mengakses kepada MATA (penglihatan). Misalnya saja, “Kelihatannya, Tampaknya, Bentuknya, Pemandangannya, Warnanya dan lain- lain”.

Kalau Anda mendapatkan prospek yang seperti ini, Anda bisa ajukan gambar-gambar produk dan jasa Anda.

2. Untuk Tipe Perasaan.
Pada tipe perasaan ini ciri- ciri yang sering ditunjukan adalah dengan nada bicaranya yang mantab, penuh jeda dan semua yang dapat mengakses ke perasaan. Misalnya saja, “Suasananya nyaman, udaranya sejuk, mahal ya, manis ya” itu adalah kata- kata yang sering disebutkan oleh tipe perasaan.

Dan biasanya pada tipe perasaan, saat menggunakan baju suka tidak rapi (tapi ini tidak semuanya seperti ini). Yang terpenting adalah kenyamanan pada orang tersebut. Kalau Anda mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa buat perasaannya nyaman dan berbicara ke akses yang mengenai perasaannnya.

3. Untuk Tipe Pendengaran.
Pada tipe pendengaran ini biasanya orangnya saat berbicara nada suaranya naik turun. Atau nadanya yang mengakses ke pendengaran orang tersebut. Kata- kata yang sering diucapkan adalah “Siapa yang cerita, ngomongnya, bicaranya bagaimana, nadanya, lagunya”. Kebiasaan unik yang sering dilakukan pada tipe pendengaran adalah sering sekali orang ini menyodorkan telinganya kepada lawan bicaranya.

Kalau Anda mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa berbicara langsung dengannya dan berbicara ke akses yang mengenai pendengarannya.

Sekian sharing saya tentang tiga tipe komunikasi ke otak dalam manusia yang penting dalam berjualan. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat, salam dahsyat. (//wdi)

Persepsi Orang tentang Marketing

BANYAK orang yang mementingkan aliran dalam marketing. Sebenarnya ALIRAN dalam marketing tidak terlalu penting dan Anda tidak perlu memperdulikannya. Kenapa?

Tidak peduli Anda ada di aliran Hard Selling atau Soft Selling, yang paling terpenting adalah Selling. Karena pada dasarnya tidak terlalu penting Anda berada di aliran yang mana, yang paling penting adalah bagaimana Anda mendapatkan CUAN (UANG). Atau dengan kata lain, tidak peduli Kucing Putih, Kucing Hitam atau Kucing dengan jenis apapun. Yang paling terpenting adalah bagaimana Kucing tersebut dapat menangkap Tikus Buruannya.

Bahkan banyak sekali yang menganggap bahwa marketing itu harus menggunakan otak yang sehingga Anda ahli di dalamnya. Namun jika Anda beranggapan seperti ini, Anda sebenarnya tidak salah. Tapi dalam masalah marketing, Anda juga bisa tidak menggunakan otak. Dan marketing ini biasanya dinamakan dengan marketing NYONTEK.

Misalnya saja Anda mencontek gaya marketing orang lain yang dalam bisnisnya sudah sukses, maka dengan Anda mencontek orang tersebut Anda akan sama suksesnya dengan mereka.
Tapi walaupun Anda menggunakan jurus marketing yang sangat dahsyat, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengalami kegagalan. Dan jika Anda mengalami hal tersebut, tidak ada salahnya Anda mengambil pengalaman terebut sebagai pembelajaran untuk ke depannya.

Namun jangan Anda menganggap itu adalah kegagalan yang Anda lakukan, karena itu bukanlah kegagalan Anda! Tapi itu adalah tahap Anda belajar untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Sekian sharing saya mengenai hal persepsi orang tentang marketing, saya Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat, salam dahsyat.

(//wdi)

Pentingnya Kata Berjualan dan Semua Orang Pasti Berjualan

DALAM kehidupan Anda maupun orang lain, pasti selalu terkait dengan penjualan, entah sebagai pembeli atau penjual.

Hidup Anda akan penuh dengan kebingungan jika Anda tidak mempunyai KRITERIA. Jika Anda bekerja dengan orang lain-pun itu tandanya Anda menjual. Penjualan di sini adalah menjual hasil kerja Anda kepada Atasan Anda. YA atau YA?

Lalu kenapa seseorang harus menjual? Karena pada dasarnya, MENJUAL adalah salah satu ilmu dasar yang harus Anda miliki untuk mencapai semua yang Anda inginkan. Dalam masalah MENJUAL, Anda harus berani TERBUKA. Karena dengan Anda TERBUKA, maka seseorang akan lebih NYAMAN dengan Anda.

Dan yang harus Anda ingat, yang terpenting jika Anda ingin belajar yang namanya MARKETING adalah Anda harus berani menjual diri Anda. Jadi penjualan yang nomor satu adalah kita harus berani menjual ide, jual diri Anda, dan jual produk dan jasa.

Orang jualan harus Berani Terbuka, maksudnya adalah begitu Anda terbuka dengan orang, maka orang tersebut akan lebih nyaman dengan keberadaan Anda. Dan Orang Sukses bukan orang yang berkeinginan untuk sukses, namun mereka sukses karena mereka komitmen ingin sukses.

Oleh karena itu jika Anda ingin meraih kesuksesan Anda, yang pertama Anda harus lakukan adalah Berkomitmen.

Saya Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat salam dahsyat.
Mau dapat hadiah DVD audio bagaimana cara membuang penundaan oleh Tung Desem Waringin? Kirimkan email pertanyaan anda ke Tanyatdw.com. (//wdi)

Mengoptimalkan Hasil Pemasaran Sejak Awal

Apakah perusahaan atau bisnis Anda pernah menyebarkan suatu brosur untuk menawarkan produk atau jasa? Apakah Anda pernah mengukurnya secara detil dan seksama?

Berapa brosur yang dibuat, berapa biayanya, kapan dan di mana disebar/dibagikannya? Berapa hasil respons dan berapa besarnya peningkatan pemasaran dari penyebaran brosur tersebut? Tidak banyak perusahaan atau pebisnis yang melakukan hal tersebut.

Pada akhirnya, sering kali terjadi kenaikan biaya pemasaran namun tidak terjadi peningkatan hasil pemasarannya. Lebih parah lagi, apabila suatu perusahaan yang terus-menerus membagikan brosur tanpa ada suatu tes kecil yang jelas, dan brosur tetap dibuat dalam jumlah yang sangat banyak dan terus-menerus.

Mungkin saja bukan hanya brosur, tetapi juga bentuk aktivitas pemasaran lainnya; mungkin bisa dalam bentuk iklan di majalah, di koran, di radio bahkan di televisi, dan sebagainya. Apakah Anda pernah menerima brosur, tetapi Anda merasa tidak jelas apa yang sebenarnya ditawarkan dalam brosur tersebut? Lebih celaka lagi, Anda tidak tahu di mana bisa menghubunginya.

Apabila ini terjadi, aktivitas pemasaran tersebut sebenarnya sudah merugikan bisnis Anda sejak pertama kali. Oleh karena itu, dalam membuat aktivitas pemasaran, baik berupa brosur, iklan koran, majalah, iklan radio, atau bahkan iklan TV dan sebagainya, sangat peting mengadakan pengukuran secara seksama dan sistematis, sehingga kita akan mampu mengetahui dengan lebih mudah apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilakukan.

Selain itu, akan diketahui juga seberapa efektif kegiatan pemasaran tersebut bisa mengoptimalkan hasil pemasaran secara keseluruhan. Seperti yang pernah dicontohkan, ada sebuah bank besar di Indonesia yang beberapa tahun lalu pernah melaunching salah satu produknya dengan melakukan suatu promosi undian yang sangat sensasional ”Berhadiah Mercy Mewah”.

Akan tetapi, bank tersebut memberikan headline transfer balance” dalam promosinya. Ternyata, saat itu hanya sedikit orang yang mengetahui arti atau maksud dari ”transfer balance”. Memang, bank tersebut sudah berusaha memberikan hadiah yang sangat luar biasa dan sangat sensasional. Sayangnya, bank itu mungkin tidak mengadakan tes kecil terlebih dahulu terhadap headline iklan tersebut, sehingga hasil aktivitas pemasaran tidak optimal.

Atau, bisa jadi bank tersebut pernah mengadakan tes kecil terlebih dahulu, namun kemungkinan mereka salah tempat atau segmentasinya, sehingga mengeluarkan banyak biaya namun tidak memberikan hasil yang optimal.

Oleh karena itu, ada beberapa cara untuk mengoptimalkan di antaranya buatlah pengukuran yang jelas dan sistematis dari setiap program pemasaran yang dilakukan, dan adakan tes kecil yang lebih akurat pada segmentasi yang tepat terlebih dahulu sebelum melakukan program pemasaran dalam skala yang lebih besar.

Hal tersebut bisa dimulai dari bentuk aktivitas pemasaran sederhana sekalipun. Harus diingat, keuntungan bisnis antara lain ditentukan juga dari efisiensi dan optimalisasi kegiatan pemasaran yang dilakukan sejak awal.

Silakan baca buku Marketing Revolution dan mengikuti Seminar Marketing Revolution, dan Anda akan lebih tahu secara mendalam bagaimana melakukan optimalisasi aktivitas pemasaran yang sesuai bagi bisnis atau perusahaan Anda.

TUNG DESEM WARINGIN Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter : twitter.com/tungdw

STEPHANUS P HARDJANTO
(TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: Stephanus_PH@yahoo.com
(Koran SI/Koran SI/ade)

Tips & Trik untuk Kaya Melalui Marketing

ADA banyak cara untuk menjadi orang kaya, bisa dari bisnis, saham, menjadi top karyawan, internet atau properti. Tapi mungkin yang jarang anda dengan adalah kaya melalui marketing.

Di sini ada empat tips yang harus anda pelajari dan pahami bagaimana meningkatkan kekayaan anda melalui ilmu berjualan. Berikut saya akan bagikan caranya, yaitu :


1. Anda punya Produk dan Jasa, kemudian Anda Jago Menjual maka Anda bisa Untung banyak dan Kaya. Pertanyaan jika Anda seorang karyawan adalah tunjukan etikat baik Anda, buat nilai tambah dalam diri yang tidak dipunyai karyawan lainnya, tidak perhitungan jam kerja dan
salary-nya, kemungkinan dipromosi dan naik jabatan akan besar.

2. Jika Anda tidak mempunyai Produk dan Jasa, jangan ini dijadikan alasan Ada untuk putus asa untuk menjadi Orang Kaya. Anda bisa saja menjadi orang tengah (makelar/ distributor/ agen) apalagi dan Anda jago dalam menjual. Maka dengan ini Anda akan mendapatkan banyak untung dan peluang Anda menjadi kaya menjadi besar.


3. Anda tidak punya Barang dan Jasa tapi Anda jago dalam menjual dan marketing, maka Anda bisa saja menjadi konsultan dan Anda akan menerima Bayaran yang besar.


4. Bahkan jika Anda jago Marketing Negoisasi, Anda bisa membeli perusahaan yang tidak laku dan Anda bisa memperbaiki perusahaan tersebut, dan setelah itu Anda bisa jual sahamnya sebagian atau semua dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu Anda akan menjadi KAYA.


Sekian
sharing saya tentang empat cara kaya melalui marketing, yang di luar sana masih banyak cara lainnya. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat, salam dahsyat.
(//wdi)

Membeli Produk atau Jasa?

Dalam membeli produk atau jasa. Apa yang orang cari selain murah? Dan yang Anda harus tahu, tidak semua orang suka dengan yang produk dengan harga murah. Terkadang, orang juga mencari produk yang memiliki variasi dan eksklusif.

Karena display Anda yang menarik, sehingga orang berdatangan, tapi yang membuat orang membeli adalah kata-katanya. Karena gambar membuat iklan Anda lebih menarik. Tanpa gambar, iklan Anda kurang aktraktif. Sehingga yang menjual adalah kata-katanya.

Iklan, tanpa ada kata-kata, tidak ada yang membeli. Namun iklan dengan kata-kata saja tanpa adanya gambar, kebanyakan orang masih ada yang membelinya.

Misalkan produk yang murah Anda taruh di bagian depan toko atau penawaran Anda. Hal ini bertujuan agar orang datang ke tempat usaha Anda sehingga tempat usaha Anda menjadi ramai. Ini menjadi bagian dalam sebuah penempatan produk-produk Anda yang bagus. Tapi ingat dengan kata-kata! Anda bisa menulisnya.

"Termurah", ini bertujuan untuk menarik orang yang menginginkan harga yang murah. Ini juga bertujuan untuk menarik orang agar datang dan meramaikan tempat usaha Anda.

"Model Terbaru", ini bertujuan untuk menarik orang yang suka sekali mengikuti tren fasion perkembangan zaman.

"Model Terlaris", ini bertujuan untuk menarik orang yang bertipe referensi yang mencari tren baju yang sudah laris.

"Eksklusif", ini bertujuan menarik orang yang menginginkan signifikan keunggulan. (Ingat, untuk yang ini Anda harus memberikan harga yang lebih dibandingkan yang lainnya. Bisa dibilang harus lebih mahal. Karena orang yang butuh berbeda, mereka mau membayar yang lebih/premium).

Dengan Anda memasang kata-kata yang disebutkan di atas, maka semua orang akan menuju ke tempat usaha Anda. Ini karena semua yang orang inginkan atau butuhkan tersedia di tempat Anda. Orang juga membeli karena kekuatan kata-kata, beli imajinasinya, dan beli gengsinya.

Sekian sharing saya tentang gambar dan kata-kata dalam beriklan, sehingga orang akan lebih tertarik dalam membeli produk dan jasa Anda. Nah, bagi Anda yang ingin belajar juga bagaimana cara membangun bisnis tanpa modal. Silakan klik di sini. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Semoga bermanfaat, salam dahsyat! (//ade)

Pablo Picasso, Pelukis yang Berjualan dengan Marketing

Dalam artikel kali ini saya akan menceritakan tentang pelukis terkenal yaitu Vincent Van Gogh dan Pablo Picasso. Vincent Van Gogh adalah seorang pelukis yang termasuk paling mahal sepanjang sejarah. Lukisannya laku hingga USD100 juta atau bisa disamakan dengan Rp1 triliun.

Mungkin ada yang Anda tidak tahu tentang Vincent Van Gogh. Dia sejak lahir sampai meninggal tidak berhasil menjual lukisannya satu pun. Dia bisa dibilang adalah orang yang menderita, dan ketika pameran lukisannya tidak laku dia mempunyai banyak utang.

Kemudian terpaksa dia bawa lukisannya dengan motor bututnya yang diangkut bolak-balik sebagian karena lukisannya banyak, bensinnya kehabisan dia tidak punya duit untuk beli bensin. Dia dorong sepeda motornya ke tempat bensin dan dia tidak punya uang. Dia hanya punya lukisan.

Lalu dia bilang "Saya barter lukisannya yah, beli bensin satu liter untuk barter satu lukisan." Untungnya yang terima mau. Itulah bensin termahal sepanjang sejarah harganya Rp25 miliar untuk satu liter. Vincent Van Gogh begitu bodohnya dia tidak bisa jual lukisannya, termasuk begitu juga dia tidak bisa jual dirinya sendiri.

Dia tidak laku seumur hidup ia belum pernah menikah. Saya akan bandingkan Vincent dengan Pablo Picasso. Pablo Picasso juga seorang pelukis, lukisan dia juga sama mahalnya rekor lukisannya juga laku USD100 juta. Beda lukisannya dengan Vincent Van Gogh adalah hanya saja lukisan pablo picasso lebih jelek di bandingkan Vincent Van Gogh.

Menurut saya ini tidak adil karena saya bukan penikmat lukisan. Bagaimana Pablo Picasso menjual lukisannya? Dia juga tidak punya duit, tapi Pablo Picasso menggunakan jurus dahsyat yaitu marketing, Pablo Picasso menggunakan cara gratis yang sangat ampuh yaitu dia bisa memanfaatkan hotel mewah gratis untuk pameran. Yang dilakukannya adalah, dia berbicara dan pergi kepada pihak hotel, dan dia melakukan sesuatu hal yang membuat orang win baru dia win.

Pablo Picasso akan mengadakan Pameran Lukisan dan akan dilelang 100 persen untuk charity (amal). Setelah itu langsung Pablo Picasso membuat surat kepada banyak orang, yang di antaranya adalah kepala angkatan laut, gubernur, bintang film. Lalu setelah mengirimkan surat kepada daftar yang akan Anda undang, selanjutnya adalah Anda langsung menelpon satu persatu dan Anda dekati dengan One On One.

Apa yang Anda dapatkan dari kasus dalam cerita saya kali ini, bahwa dalam berjualan Anda harus mempunyai prinsip Win-Win yaitu menguntungkan orang lain terlebih dahulu, baru Anda yang Win. Sekian sharing saya tentang perbedaan Vincent Van Gogh dan Pablo Picasso. Semoga kisah ini dapat bermanfaat bagi Anda. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

Rahasia Menjadi Kaya dengan Berjualan

BANYAK orang yang menginginkan kekayaan, namun bagaimana cara orang mendapatkan kekayaan? Jawabannya adalah dengan berjualan.

Anda bisa saja kaya dengan tidak berjualan, misalnya saja Anda menerima warisan. Tapi Anda akan bisa lebih KAYA kalau Anda jago dalam berjualan. Ya atau ya?

Jika Anda bergaul dengan orang yang sukses, maka Anda akan menjadi lebih sukses. Jadi jika Anda berjualan, dan jualan Anda ingin laku, yang Anda lakukan adalah membuat nilai tambah yang begitu besarnya sehingga memuaskan dan memenuhi keinginan orang yang membuat orang lain “win” terlebih dahulu baru Anda yang “win”.

Yang harus Anda ingat, dalam membuat nilai tambah adalah Anda harus membuat nilai tambah itu menjadi begitu berarti sehingga bisa dipercaya, dan Anda harus membuat orang jika dia tidak beli produk atau jasa Anda kesannya GOBLOK.

Namun jika Anda jago dalam membuat penawaran, tapi Anda tidak sampaikan dengan benar maka apa yang Anda jual pasti TIDAK LAKU…!! Anda jangan Takut untuk di tolak, namun yang Anda lakukan adalah berjuang terus menerus. Karena jika Anda mengartikan Anda akan ditolak terus menerus, maka selamanya Anda akan ditolak.

Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, tidak akan ada artinya sampai Anda sendiri yang memberikan arti. Namun jika Anda ditolak, seperti yang dijelaskan di atas adalah Anda harus berusaha terus dan Anda harus membuktikan bahwa Anda akan SUKSES. Dan Anda juga harus mempunyai dendam-dendam positif ataupun hal-hal yang Anda harus buktikan.
Dendam di sini adalah bukan dendam untuk mengalahkan orang lain, tapi ini bertujuan untuk mengalahkan diri Anda sendiri agar menjadi lebih baik dari orang lain. Tapi ingat, sekali lagi ini bukan untuk bertujuan mengalahkan orang lain.

Karena dengan Anda bertujuan mengalahkan orang lain, maka bisanya Anda akan melukai orang lain tersebut. Namun lain halnya jika Anda sibuk membuat nilai tambah, maka Anda akan menang tanpa mengalahkan (Ini memang orangnya benar-benar KALAH) tanpa Anda harus merendahkan orang lain tersebut.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda, saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//wdi)

9 Cara Melakukan Negosiasi

DALAM usaha untuk memenangkan persaingan, sangat diperlukan keahlian untuk melakukan negosiasi. Apalagi, jika menyangkut bisnis. Sebab, makin pandai Anda dalam bernegosiasi maka akan semakin efisien dan efektif, sehingga akan menghasilkan buah yang menguntungkan.

Begitu juga dalam berjualan salah satu kemampuan yang cukup penting yang harus Anda miliki adalah bagaimana Anda bernegosiasi dengan partner bisnis atau calon prospek Anda.

Berikut akan saya jelaskan di dalam artikel ini bagaimana caranya melakukan negosiasi yang baik dan memiliki kemungkinan berhasil jauh lebih tinggi dibandingkan tanpa strategi. Hal yang harus Anda lakukan adalah:

1. Harus Win-Win.
Pada saat melakukan penawaran, pastikan lawan Anda menang terlebih dahulu, kemudian baru Anda menang. Karena ketika memastikan orang lain menang, mereka akan dengan senang hati memberikan apa yang Anda inginkan.

2. Mintalah.
Meminta adalah hal yang harus dilakukan dalam bernegosiasi, buatlah pernyataan apa saja yang Anda harapkan bisa didapat dari calon prospek Anda. Jangan menunggu mereka yang membuatkan pernyataan untuk Anda.

3. Buat Orang Menyukai Anda.
Sebelum bernegosiasi, buatlah orang tersebut menyukai Anda terlebih dahulu. Karena ketika Anda sudah masuk ke zona nyaman dari lawan prospek Anda, untuk bernegosiasi meminta apa yang Anda inginkan akan jauh lebih mudah. Cara ini bisa dimulai dengan bertanya apa hobi Anda, atau makanan favorit, apapun topik di luar negosiasi Anda.

4. Pada saat mau menawarkan pastikan ada WHY.
Riset membuktikan ketika Anda menggunakan alasan dalam meminta sesuatu, maka tingkat orang yang mengiyakan permintaan Anda akan meningkat hingga 3x lipat. Jadi buatlah alasan mengapa Anda harus mendapatkan apa yang Anda mau.

5. Never kill.
Jangan mengakhiri negosiasi dengan dead-end strategy maksudnya sudah bulat hasil dari negosiasi, pakailah strategi "selesai bersyarat", misalkan "harganya segini sudah cocok, tapi nanti istri saya yang menentukan suka atau tidaknya pemandangan dari unit ini".

6. Tanyakan berapa paling minim.
Setiap orang dalam bernegosiasi pasti sudah ada angka minimal yang harus mereka capai dalam meeting tersebut, Anda bisa langsung menanyakan, berapa terendah yang bisa mereka berikan untuk Anda.

7. Harus tahu tujuan Anda.
Nah, menyambung dari poin yang sebelumnya, jangan sampai Anda yang tidak tahu angka atau hasil apa yang Anda harapkan, set kemungkinan terbaik dan set kemungkinan terburuk dari hasil pencapaian negosiasi ini.

8. Buat Kompetisi.
Ketika dihadapkan dengan kompetisi, yakni yang mau mengambil penawaran Anda lebih dari 1, biasanya mereka akan berkompetisi sendiri untuk menurunkan harga dari produk/jasa mereka.

9. Negosiasi dengan orang yang tepat.
Nah, semua cara di atas akan menjadi kurang berguna ketika Anda bernegosiasi dengan orang yang bukan "decision maker" (mempunyai hak untuk mengambil keputusan) selalu cari tahu siapa yang memegang peranan penting dalam hal menyetujui hasil negosiasi.

Sekian artikel yang bisa kami berikan untuk Anda, semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!

*Note: Kirimkan pertanyaan Anda ke economy@okezone.com seputar strategi marketing dan dapatkan merchandise menarik. (//ade)

Trik Agar Konsumen Tetap Setia

"A satisfied customer is the best business strategy of all." Michael L mengatakan saat pembukaan sebuah gerai di salah satu mal, tampak antrean yang sangat panjang. Banyak orang tertarik membeli produk yang ditawarkan.

Namun setelah beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, ternyata gerai tersebut tidak lagi seramai saat pembukaan. Lama kelamaan ternyata semakin sepi dan ternyata banyak konsumen meninggalkan gerai tersebut dan beralih ke gerai lain. Apakah Anda pernah mendengar atau melihat tentang hal itu? Atau mungkin Anda pernah mengalaminya sendiri?

Saat pertama kali Anda membuka bisnis banyak orang tertarik, bahkan harus antre. Namun ternyata setelah berjalannya waktu, bukannya tambah ramai namun tambah sepi pengunjung. Mengapa hal itu bisa terjadi? Di sini ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengapa konsumen tidak bisa setia lagi dengan produk Anda:

1. Program Penawaran yang Tidak Direncanakan dengan Baik.

Banyak para pengelola bisnis yang saat membuka usahanya berlomba-lomba memberikan penawaran menarik kepada konsumennya, di antaranya potongan harga, gratis produk-produk tertentu, cash back.

Strategi tersebut memang penting. Namun perlu diperhatikan, bahwa aktivitas-aktivitas tersebut janganlah hanya dilakukan saat pembukaan, usahakan melakukannya secara lebih rutin, tentunya dengan strategi perencanaan yang terukur.

Maka bisa dipastikan apa yang Anda lakukan bisa menghasilkan keuntungan yang optimal, baik bagi konsumen ataupun bagi bisnis Anda. Sayangnya, masih ada pebisnis yang membuat program–program penawaran tanpa membuat perencanaan yang tepat. Alhasil, terkesan asal-asalan. Maka tidak heran, jika di awal pembukaan terlihat banyak orang membeli produk/jasa Anda.

Namun, ternyata para pembeli itu hanya sekadar coba-coba atau penasaran semata. Setelah mereka tidak "penasaran", ternyata mereka tidak mau membeli lagi. Dan lebih disayangkan, ternyata akhirnya banyak dari konsumen yang kecewa dengan kualitas produk/jasa Anda, hingga akhirnya mereka beralih ke tempat lain, bahkan ke kompetitor.

2. Accessibility.

Mungkin ada konsumen yang sebenarnya suka dengan produk atau jasa Anda. Akan tetapi, di kemudian hari ketika mereka ingin membeli atau mendapatkan produk/jasa Anda kembali, ternyata ditemukan berbagai kesulitan. Misalnya saja nomor telepon atau customer service-nya yang tidak bisa dihubungi. Atau, konsumen ternyata sulit mendapatkan pelayanan purna jual yang memadai.

Masalah lain yang bisa saja muncul adalah kemungkinan konsumen tidak mendapatkan respons saat menghubungi pusat pelayanan. Kalaupun ada respons, waktunya lama, bertele-tele, dan tidak praktis. Hal itu tentunya bisa membuat konsumen yang sibuk akan merasa terganggu karena menghabiskan waktu.

Jika tidak ditemukan kemudahan bagi konsumen saat menghubungi toko/gerai atau mendapatkan produk Anda, jangan salahkan konsumen jika mereka berpindah ke tempat lain, meskipun sebenarnya harga yang Anda tawarkan sedikit lebih murah. Ingat, masih ada perusahaan atau bisnis yang mengabaikan hal-hal sepertiini, malah ada yang menganggap sebagai permasalahan yang kecil.

Untuk itu, berhati-hatilah! Jika pebisnis sudah mengabaikan atau meremehkan hal-hal yang dianggap kecil, di kemudian hari akan menjadi masalah fatal. Bukan tidak mungkin bisa menjadi salah satu sumber penurunan pemasaran atau pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Berikut ini ada beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan seperti di atas:

• Latihlah sumber daya manusia (SDM) di bidang costumer service dan para tenaga penjual dengan membuat sebuah standar operasional yang jelas, terstruktur,dan memberikan kemudahan bagi konsumen.

• Usahakan menambah jumlah line telepon untuk pelayanan pelanggan, agar semakin cepat dalam menjawab permintaan ataupun permasalahan dari konsumen.

• Bisa juga dengan menambahkan penggunaan mesin penjawab otomatis yang sudah dirancang memenuhi standar bagi perusahaan atau bisnis Anda. Ini bagus untuk membantu kepuasan pelanggan dalam mendapatkan jawaban ataupun pelayanan yang optimal.

Selain tips-tips di atas, masih ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan mengapa konsumen bisa tidak setia. Maka ikuti terus artikel Marketing Revolution berikutnya.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses Nomor 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw & STEPHANUS P HARDJANTO (TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

Seni Mendapatkan Modal untuk Usaha Bisnis Anda

JIKA Anda tidak mempunyai modal untuk memulai usaha Anda, namun Anda mempunyai sebuah ide yang sangat bagus yang bisa menguntungkan Anda. Tidak ada salahnya Anda menjual ide Anda tersebut.

Karena pada dasarnya jika Anda menjual ide, Anda tidak memerlukan yang namanya modal. Yang Anda perlukan jika Anda ingin menjual ide Anda, Anda harus mempunyai keberanian untuk menawarkan dan mempresentasikan kepada orang lain serta harus punya jurus marketing yang Dahsyat. Atau Anda juga bisa mengatakan jika proyek yang Anda jalankan berhasil, maka sebagian persen dari keuntungan akan disumbangkan.

Dengan Anda mengatakan akan “disumbangkan”, Anda akan mendapatkan dukungan dari beberapa kalangan. Jangan main-main dengan kata- kata tersebut, namun Anda juga harus sungguh-sungguh dengan apa yang telah Anda katakan tersebut. Karena dengan Anda tidak sungguh-sungguh, Anda tidak akan dipercaya. Dan jika Anda sungguh-sungguh Anda akan dipercaya untuk ke depannya dan seterusnya.

Setelah mempunyai sebuah ide dan mempunyai modal yang cukup, maka lakukanlah! Jika Anda sudah mempunyai Ide yang sangat bagus namun Anda tidak mau mempraktikannya, maka semua ide Anda akan sia-sia. Jadi yang paling terpenting di sini adalah Anda Praktikan semua yang Anda punyai, dengan begitu Anda akan mendapatkan sesuatu yang lebih.

Semoga membantu Anda yang sedang mencari modal atau yang sedang ingin menjalankan usaha sendiri. Nah bagi Anda yang mau belajar marketing bersama saya, silahkan Anda bisa klik disini.

Semoga bermanfaat, saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//wdi)

Metode Menjual Diri dalam Berjualan

Dalam seminar Sales and Marketing Revolution, saya selalu membahas tentang satu yang namanya Sales Magic. Salah satunya dengan "Metode Jual Diri", Apa yang dimaksud dengan metode menjual diri?

Metode jual diri yaitu metode yang membuat kita semakin berani atau dalam arti Anda tidak malu untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. Bukan hanya itu saja, Anda seharusnya memilki jiwa percaya diri yang besar.

Maksudnya adalah Anda memberanikan diri berbicara kepada orang lain, tidak perlu melihat orang lain dalam situasi bagaimanapun, namun melainkan Anda harus memiliki patokan sendiri dan arah sendiri untuk menentukan mau dibawa ke mana arah tujuannya.

Ini adalah suatu contoh jika Anda sedang menjalankan bisnis. Dalam hal apa saja Anda berbisnis, misalkan Anda menjual beberapa macam produk, namun hanya ada satu produk yang terjual yang menambah omzet paling banyak dan sering habis produk itu.

Nah, kita bisa lihat, dari situ lah awal pelonjakan omzet datang dari salah satu produk yang laku. Anda bisa memanfaatkan dari produk yang sedang melonjak itu dengan cara Anda mengembangkan produk itu lebih banyak lagi dan banyak lagi.

Sekian penjelasan metode menjual diri dalam berjualan,  semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

Co-Branding dan Peningkatan Pemasaran

Apakah Anda telah melakukan co-branding? Bagaimana co-branding bisa membantu peningkatan pemasaran kita? Saat ini banyak kita jumpai perusahaan yang melakukan co-branding.

Mungkin Anda pernah atau sering melihat banyak merek komputer yang menampilkan logo Intel, baik IBM, Dell, Acer, dan sebagainya. Atau, juga produsen prosesor yang sedang gencar-gencarnya yaitu AMD yang logonya banyak dipasang di berbagai merek komputer.

Lalu juga ada juga co-branding bank lokal ataupun internasional yang dilakukan dengan bersama klub sepak bola ternama atau dengan pusat perbelanjaan besar. Ada juga peralatan-peralatan masak dengan Teflon-Dupont dan masih banyak co-branding yang lainnya.

Pada dasarnya, co-branding merupakan penggabungan/kerjasama antara dua merek atau lebih yang antara lain bertujuan meningkatkan citra produk. Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga bisa mendatangkan keuntungan atau nilai tambah bagi produk atau jasa hasil co-branding tersebut.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan suatu co-branding? Temukan data lengkap dari produk yang akan dilakukan kerja sama co-branding, termasuk kualitas, kredibilitas dan datadata akurat dari ahli atau sumber yang berkompeten. Faktor ini penting sebagai dasar co-branding serta tujuan dan target-target yang telah ditentukan.

Penyusunan sistem kerja sama yang mengarah ke win-win solution. Hal ini penting karena jika kita hanya fokus pada keuntungan semata, hasil yang akan kita raih tidak bisa optimal. Buat rancangan kerjasama yang matang, sehingga bisa benar-benar menguntungkan ke dua belah pihak, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Harus diingat pula bahwa dengan melakukan co-branding belum tentu menjamin untuk bisa memberikan hasil yang kita inginkan.

Karena itu, diperlukan ada sistem monitoring, serta pelaksanaan yang lebih integral. Kita juga harus senantiasa meng-update respons dari konsumen atau calon konsumen kita, apakah co-branding yang dilakukan bisa memberikan respons yang lebih positif terhadap produk kita pula? Dan tentu saja terhadap peningkatan pemasaran kita juga. Perancangan strategi marketing yang menyeluruh dan terpadu.

Langkah ini memungkinkan pelaksanaan 12 Pilar Marketing dengan lebih efektif. Salah satu contohnya, dengan melakukan promosi ataupun periklanan yang bisa mendukung ke dua belah pihak. Antara lain dengan membuat strategi periklanan yang matang termasuk detil-detilnya di antaranya komposisi, perancangan tata letak logo, besar kecilnya logo, headline, isi materi iklan, pemilihan media yang tepat, dan sebagainya.

Perlu kita ketahui juga bahwa ternyata tidak selalu co-branding bisa menghasilkan peningkatan pemasaran secara langsung. Ada co-branding yang tidak bisa menghasilkan peningkatan pemasaran; baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang sesuai yang diharapkan karena salah satunya tidak didukung oleh strategi pemasaran yang solid.

Mungkin co-branding-nya sendiri sudah cukup baik, namun disampaikan dengan komunikasi atau cara beriklan yang kurang tepat, serta tidak dilakukan berbagai aktivitas pemasaran yang terpadu.

Ingat, ada 12 pilar pemasaran. Selain beriklan, masih banyak pilar yang bisa kita lakukan untuk mengomunikasikan co-branding. Tentunya ini untuk bisa menyentuh target pasar kita dengan lebih tepat dengan cara yang lebih efektif.

Dan, di dalam buku Marketing Revolution, Anda bisa belajar lebih mendalam tentang ke-12 pilar tersebut. Saran penting; baca dan praktikkan pelajaran dari buku tersebut, maka akan Anda dapatkan hasil yang lebih baik untuk peningkatan pemasaran.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw &
STEPHANUS P HARDJANTO TDW Senior Coach Partner) follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

Cara Membuat Sistem Faktor Kali yang Bayar di Depan

JIKA Anda sebagai produsen atau distributor utama, pastinya Anda ingin para faktor kali Anda bayar di depan. Saya akan sharing sistem seperti apa yang membuat faktor kali Anda mau bayar di depan, yaitu:

a. Jelaskan program marketing Anda.
Di sini Anda bisa menjelaskan program marketing yang Anda punyai. Ini bertujuan agar agen- agen yang Anda dapat percaya dengan Anda.

b. Berikan potongan/ bonus jika membayar di depan.Setelah Anda menjelaskan program marketing anda dan membuat para agen percaya dengan Anda, maka selanjutnya Anda tanyakan “Siapa yang mau membayar di depan?” Jika ada yang membayar di depan akan mendapatkan discount tambahan, bisa juga Anda bisa memberikan bonus seperti jika beli dapat tambahan produk. Misalnya saja, beli 100 dapatnya 110. Ini lebih bagus dibandingkan Anda memberikan discount 10 persen.

c. Tentukan untuk beberapa Agen, yang boleh ambil di depan.Dari 20 orang tersebut, Anda sudah menentukan lima Agen yang mendapatkan hadiah tambahan yang Anda berikan. Dan Anda buka lagi, tapi yang ini Anda bisa memberikan keringanan dari yang tadinya Rp1 miliar, sekarang menjadi Rp500 juta tapi hadiah yang Anda tawarkan di bawah daripada yang membayar Rp1 miliar.

d. Umumkan agen yang paling laris berhak dapat over right.Maksudnya adalah, Anda bisa memberitahukan kepada semua agen Anda tersebut bahwa akan ada satu yang menjadi pemenang. Maksudnya adalah, akan dipilih satu agen yang penjualannya paling besar dan akan mendapatkan over right. Misalnya saja 2 persen dari penjualan semua agen yang lain.

e. Agen bisa dijadikan distributor utama.Anda bisa menunjuk salah satu agen untuk dijadikan distributor utama anda. Namun ini harus Anda tentukan jangka waktunya, misalkan saja selama enam bulan.

Semoga agen Anda bisa lebih semangat dalam menjualkan produk atau jasa Anda dan setelah Anda sudah berhasil membuat sistem faktor kali ini, Anda juga bisa membuat nilai tambah agar produk dan jasa Anda lebih menguntungkan.

Semoga bermanfaat, saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat. (//wdi)

Jurus Orchard Road Tung Desem Waringin

Kali ini, Saya Tung Desem Waringin akan sharing tentang satu jurus jualan yang menarik untuk Anda pelajari, namun dalam jurus ini kalau menurut saya itu negatif. Jadi, saran saya ambil yang positifnya.

Ketika saya sedang jalan di Singapura, lebih tepatnya di Orchard Road. Saya datang ke sebuah toko kamera untuk membeli kamera A. Saya bilang ke penjaga tokonya "Permisi, ada kamera tipe A, berapa harganya", lalu penjaga berkata "harganya 29 dolar. wah, kenapa tipe A pak, ini cepet rusak dan harganya murah. Mendingan ini pak, kamera tipe B lebih (dia jelaskan kelebihannya) dan dijamin ditoko ini yang paling murah, harganya 40 dolar".

Wah, harga kamera A seharga 29 dolar, sementara dipasaran 35 dolar. Namun si penjaga menawarkan kamera yang lebih bagus. Lalu saya belilah kamera B. Kemudian saya usil, saya tanya harga kamera B ini ke toko sebelahnya. "Permisi, kamera tipe B ada, Berapa harganya?" lalu si penjaga toko bilang "harganya 35 dolar".

Wah, asem tenan ini, di sini lebih murah. Saya merasa dibohongi lalu kembali ke toko tempat saya beli kamera B. Saya tanya kalau di sana lebih murah.

Si punya toko datang ke toko itu, dan marah-marah "Kamu ini yah, jangan tanya dengan merek yang sama ke toko lain, dia bakal jatuhin harganya dan dijelek-jelekin, mana sini orangnya" lalu si pemilik toko dan si penjaga toko, berbicara. Dan keluar dari toko tersebut "Coba kalau bisa beli di toko sana", lalu saya bilang "bagaimana pak, bisa tidak dengan harga yang tadi" dia berkata "ya, sudahlah ini kan kamu sudah beli, pakai saja lah"

Wah, asem tenan ini, yang pikirkan "kok, saya bisa kena ya". Lalu beberapa bulan kemudian saya kembali ke Toko yang dulu saya beli kamera A. Untuk belajar kenapa saya bisa kena? Saya ke toko tersebut "Permisi, Ada kamera tipe A", dengan cara yang sama mereka jelek-jelekin dulu kamera A, lalu tawarkan produk tersebut yang mereka dapat margin lebih.

Mereka banting harganya, hingga harga modalnya pun mereka bisa kasih kepada konsumen dengan tujuan agar si pembeli memilih kamera lainnya.
Ketika saya tanya seperti itu, penjaga toko bilang, kamera ini enggak ada garansi-nya, saya tetap mau beli yang kamera A, lalu mereka tawarkan yang lainnya seperti tripod, memori, dsb yang lebih bagus kualitasnya. Dengan tegasnya tetap saya bilang, saya tetap mau beli yang kamera A.

Si Penjaga mulai kesal, dan bilang "ini barang display pak, tidak apa mau beli" dengan santai saya jawab "tidak apa-apa, saya beli".

Saya belajar hingga detailnya. Si penjaga toko bilang "Oke saya cek barangnya dulu yah pak" dan keluar dari gudangnya "Pak, kameranya tidak dijual". Adalah jurus yang sering dilakukan oleh orang yang menawarkan produk/ jasanya, sebagai berikut:

1. Jika ada orang yang menanyakan produk yang spesifikasinya sudah lengkap maka Anda dapat membanting harga produk/jasa yang Anda tawarkan.
2. Setelah itu Anda juga dapat menawarkan produk yang lain. Agar orang mau membeli produk yang Anda tawarkan, Anda dapat menunjukan bukti tentang produk/ jasa yang Anda punya (Sertifikat, atau apapun yang membuat orang percaya dengan produk Anda).

Namun, banyak juga yang masih menolak untuk membeli produk yang Anda tawarkan dan langkah yang Anda harus Ambil selanjutnya adalah CrossSelling.

Dengan Adanya kejadian atau kisah cerita di atas, membuat saya berpikir bahwa marketing adalah sesuatu yang perlu dipelajari dan diperhatikan sebelum kita salah melangkah. Maka dari itu, saya berikan nama yang pas untuk jurus ini adalah jurus orchard road. Semoga bermanfaat!

Diasuh oleh:
Tung Desem Waringin
(//ade)

Peran Merek dalam Pemasaran

Apa yang ada dalam pikiran Anda atau apa yang Anda ingat mengenai Ferrari? Mungkin ada yang terpikirkan warnanya merah, mobil berkelas, mobil mewah, terpikir mengenai balapan Formula 1 (F1), atau "kuda jingkrak". Atau bahkan, ada juga yang mengasosiasikan dengan kecepatan tinggi.

Ada banyak yang akan diingat jika mendengar kata Ferrari. Inilah salah satu dari kekuatan sebuah brand atau merek. Merek merupakan suatu daya tarik atau sesuatu yang bisa membedakan dengan suatu produk atau jasa lainnya, yang merupakan bentuk keterkaitan antara suatu produk atau jasa tertentu dengan bentuk, prestige, ekspresi, harga ataupun nilainya. Seperti mobil Ferrari, bisa memberikan banyak asosiasi bagi orang yang melihat, mengingat, atau merasakan saat mengendarainya.

Jika dibandingkan dengan produk mobil menengah, atau bahkan produk sekelasnya, tentunya Ferrari mempunyai hampir semua kemampuan brand-nya, baik dalam daya pikatnya, bentuk, kualitas, dan sebagainya. Menurut Kathy Heasly, salah seorang dari Rich Dad Advisor (anggota tim Robert T Kiyosaki), yang telah lebih dari dua dekade membangun bisnisnya yang berfokus pada international brand, untuk membentuk suatu merek yang baik dan punya daya jual yang luar biasa, antara lain diperlukan adanya kesesuaian antara promise dan experience.

Promise adalah sesuatu yang dijanjikan suatu brand tertentu sehingga mampu membawa kepada suatu experience atau pengalaman bagi oleh orang yang membeli brand tersebut. Menurutnya, merek merupakan suatu aset penting bagi suatu perusahaan dalam meningkatkan image dan tentu saja penjualannya. Hal ini karena cukup banyak produk yang memberikan janji terlalu tinggi namun dalam praktiknya orang yang membeli produk tersebut merasa kecewa dan tidak mau lagi membelinya di kemudian hari.

Jika sudah begitu, biasanya brand tersebut tidak bertahan lama. Oleh karena itu, dalam memberikan penawaran apapun juga, berikan suatu pengalaman yang membuat seseorang merasakan sesuatu yang luar biasa dan sesuai apa yang telah Anda janjikan. Terdapat tiga karakter merek yang perlu kita perhatikan, yakni genuine (asli), meaningful (bermakna), dan different (beda) Dalam hal merek harus genuine, artinya mempunyai keasliannya sehingga tidak mudah ditiru.

Selanjutnya adalah Meaningful; di mana merek harus mempunyai suatu makna yang sangat mendalam bagi para konsumennya. Sedangkan different; berarti merek kita mempunyai perbedaan yang signifikan dengan merek lain yang sejenis. Dengan tiga sifat tersebut, merek kita akan menjadi jauh lebih mudah dikenal, diingat, dan tentu saja di sukai untuk kemudian dibeli secara lebih luasnya, ketiga karakter itu harus saling melengkapi satu sama lain, karena bisa saja terjadi brand memang benar-benar genuine.

Namun jika tidak memberikan makna/arti yang baik atau mendalam bagi orang yang hendak membelinya, brand itu tidak akan diminati atau disukai orang. Dan meski brand kita genuine dan meaningful, bisa saja kurang mendapat respons positif dalam pemasarannya karena ternyata merek yang kita punya dianggap sama dengan yang lain, tidak mempunyai nilai tambah yang dahsyat.

Oleh karena itu, jika saat ini juga Anda belum membuat brandyang mampu mengadopsi tiga karakter tersebut; genuine, meaningful, dan different, maka sudah saatnya Anda memikirkan dan merancangnya demi kelangsungan brand yang lebih langgeng dan optimal.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw

STEPHANUS P HARDJANTO (TDW Senior Coach Partner) follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

Cara Membuat Judul untuk Penawaran Produk atau Jasa Anda

Judul atau yang lebih dikenal dengan Headline adalah salah satu hal yang terpenting dalam produk atau jasa Anda. Jika judul Anda menarik pastinya banyak orang menyukainya, tapi jika judul Anda membuat orang bosan, mungkin ada yang menyukai tapi tidak sebanyak judul yang menarik.

Untuk itu dalam pemilihan judul harus Anda perhatikan sekali, karena hal ini sifatnya jangka panjang. Jika judul Anda bagus dan disukai banyak orang pasti bisnis Anda akan semakin tumbuh, tapi jika tidak maka Anda tidak akan bertumbuh.

Nah, untuk itu sekarang saatnya Anda belajar cara membuat headline yang harusnya tidak kalah dahsyat dengan cara penyampaian Anda. Rahasianya Headline harus USPS. Maksudnya adalah Headline Anda harus merangkap nilai tambah Anda, yang membuat Anda lebih daripada yang lain, yaitu harus:

1. Ultimate Advantage.
Maksudnya adalah Headline Anda harus merangkap nilai tambah Anda. Apa yang membuat Anda lebih daripada yang lain? Misalnya saja Anda memberikan Garansi lima tahun, sedangkan yang lain hanya dua tahun.

2. Sensational Offer.
Tentang penawaran Anda.

3. Powerful Promise.
Berikan garansi yang baik. Kemudian berikan sesuatu yang baru dan membuat orang bisa terinspirasi dengan produk Anda. Misalkan Anda membuat Headline dengan kata- kata "Les Bahasa Inggris". Apakah ini menarik? Jelas ini kurang menarik.

Coba Anda memberikan jaminan/garansi kepada Headline Anda. Misalkan saja "Les Bahasa Inggris, Dijamin bisa berbicara Lancar Berbahasa Inggris dalam Waktu 2 Bulan". Ini lebih bagus dibandingkan contoh yang pertama.

4. Shocking.
Buatlah sesuatu yang menarik dan mengejutkan, seunik mungkin karena ini adalah suatu nilai tambah.

Sekian semoga membantu Anda dalam mengubah Headline Anda sehingga mungkin menaikkan penjualan Anda. Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat. (//ade)

Hal Penting Agar Banner Ad Anda Efektif

Berapa banyak kira-kira laman yang Anda kunjungi setiap harinya? Mungkin dari Anda ada yang mengunjungi hanya beberapa saja, namun mungkin ada yang lebih dari 10 laman setiap harinya.

Terlepas dari berapa banyaknya yang dikunjungi, jika Anda ingat kembali, kira-kira berapa banner ad (iklan banner) yang Anda temukan, iklan atau penawaran apa saja yang masih Anda ingat tiap harinya? Meskipun ada beberapa orang yang masih bisa mengingat atau benar-benar tertarik dengan iklan banner yang dilihatnya, namun ternyata tidak banyak orang yang membuka laman dan masih bisa mengingat dengan baik iklan banner apa saja yang terdapat dalam laman tersebut, apalagi melakukan pembelian karena banner ad tersebut.

Untuk membuat banner ad yang efektif, memang tidaklah mudah, karena seperti kita ketahui, banyak sekali kita temukan banner ad yang terpampang di berbagai laman, mulai yang dirancang dengan sungguh- sungguh hingga banner ad yang "pokoknya ada".

Banner ad yang tidak dirancang dengan baik pada akhirnya hanya menyebabkan pengiklan keluar biaya yang sama, namun dengan respons yang tidak memuaskan. Berikut ini lima hal penting yang perlu kita perhatikan supaya banner ad kita lebih efektif:

Rancangan yang Matang

Buatlah rancangan yang matang dari banner ad Anda, bukan hanya berkaitan dengan desainnya, namun juga berkaitan dengan tujuan yang harus Anda tetapkan atau anda raih. Sehingga tampilnya banner ad Anda, benar-benar mampu membantu peningkatan pemasaran Anda, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

Karena cukup sering saya jumpai perusahaan yang memasang banner ad, namun mereka tidak tahu apa tujuannya, bahkan ada yang mengatakan, "Yang penting biar kelihatan keren, bisa iklan di internet". Ingat, meskipun berupa banner ad, hal tersebut juga merupakan suatu bentuk pengeluaran bagi perusahaan. Jadi, pastikan apa yang Anda keluarkan juga memberikan manfaat yang jelas bagi perusahaan.

Mengetahui Target Market yang Lebih Jelas dan Tepat

Choose the right place to display our banner ads. Cukup sering terjadi banner ad dengan desain yang bagus (bahkan ada yang dilengkapi dengan desain animasi yang menarik), menjual produk yang bagus, dengan penawaran yang menarik, namun dipasang di laman dengan target market yang tidak tepat. Ada yang mengatakan, "Saya memasang banner ad di laman tersebut, karena saya mendapat beberapa informasi bahwa laman itu memiliki traffic yang besar, jauh melebihi yang lainnya".

Ingat, traffic yang besar belum bisa menjamin efektivitas banner ad Anda. Memang, bisa terjadi yang "klik" banner ad Anda terhitung banyak tiap harinya, namun jika Anda menawarkan produk yang berkelas, dengan kualitas bagus sekalipun tapi jika target market-nya atau yang banyak "klik" banner ad Anda adalah anak-anak usia sekolah yang tidak memiliki uang maka hasilnya percuma.

Sebaiknya Anda jangan hanya semata-mata mempercayai informasi mengenai traffic tersebut. Langkah konkret yang kita ambil sebelum memasang suatu banner ad adalah dengan benar-benar langsung mengunjungi laman tersebut setidaknya beberapa kali, dan ikuti perkembangannya, antara lain berkaitan dengan tipe, karakter dan kualitas pengunjungnya. Karena bisa terjadi, suatu laman tertentu mengalami perubahan atau pergeseran dalam tipe/target market-nya, atau target pengunjungnya.

Pelajari Banner Ad Sebelumnya

Belajar dari pengalaman merupakan salah satu yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih baik. Namun jika kita bisa belajar lebih cepat dengan kesalahan yang lebih sedikit, hal tersebut akan lebih efektif tentunya. Dengan mempelajari dengan baik banner ad yang pernah ada sebelumnya, akan membantu kita dalam membuat banner ad yang lebih efektif.

Sebagai contohnya, kita harus mengadakan analisa yang lebih baik dan tertulis dari banner ad yang sebelumnya pernah dipasang (bisa juga dari kompetitor), antara lain: Banner ad sudah dipasang berapa lama, dan bagaimana responsnya. Apakah memang benar banyak yang "klik"? Namun tentu tidak berhenti di situ, apakah benar bahwa yang "klik" melakukan action selanjutnya, berupa melakukan pembelian ataupun mengisi data yang kita inginkan. Bagaimana desainnya?

Apakah banyak animasi, berbagai gambar yang mencolok ataukah ternyata dengan desain yang lebih sederhana, dan tanpa animasi? Bagaimana ukurannya (detailnya), apakah yang kotak lebih menarik dari persegi panjang, atau sebaliknya, karena setiap laman setidaknya memiliki karakter.

Buatlah Penawaran yang Menarik dan Jelas

Cukup sering ditemukan banner ad dengan kalimat yang panjang, huruf yang kecil-kecil dan gambar yang warna-warni disertai dengan animasi di sana-sini. Itu malah membuat orang tidak jelas dengan maksud atau info dari banner ad tersebut. Banyak dari Anda mungkin juga pernah menjumpai banner ad yang seperti itu, terlalu ramai dan tidak jelas.

Dalam suatu banner ad harus ada suatu bentuk penawaran yang sangat menarik dan diinformasikan dengan kalimat atau gambar yang jelas, karena seperti kita ketahui, ribuan banner ad muncul di dunia maya. Bayangkan, jika banner ad yang berukuran kecil namun dijejali banyak tulisan, itu malah membuat orang bingung dan pasti banner ad tersebut akan cepat ditinggalkan, bahkan diabaikan sejak awal. Karena saya pernah menemukan banner ad yang seperti itu, dan tragisnya meskipun banner ad tersebut mengiklankan produk ternama, banyak orang akhirnya tidak tertarik.

Banner Ad Dibuat Bukan untuk Membuang Uang

Mungkin banyak dari kita sudah mengetahui hal tersebut, membuat iklan atau banner ad memang bukan untuk membuang uang. Namun faktanya, tidak sedikit orang yang membuat banner ad yang akhirnya benar-benar hanya membuang-buang uang. Salah satunya karena mereka memasang banner ad, namun tidak diukur hasilnya.

Perlu kita ingat kembali, bahwa berbagai aktivitas marketing yang kita lakukan haruslah terukur (dan benar-benar bisa diukur efektivitasnya) dan show me the money!

Contohnya, kita bisa membuat beberapa alternative banner ad (tentunya yang sudah dirancang matang), kemudian kita tayangkan mulai dari alternatif pertama harus diadakan monitoring yang jelas dan terukur. Berapa kali ditayangkan, di laman mana saja, tayang jam berapa saja/hari apa, berapa yang klik, berapa yang respons, dan berapa yang melakukan tindakan pembelian secara nyata.

Dengan demikian, kita akan semakin tahu dan semakin peka, banner ad seperti apa yang efektif, laman apa saja yang paling sesuai dengan target market kita, dan berapa total biaya yang kita keluarkan, serta berapa total hasil yang kita dapatkan. Jika memang benar-benar menghasilkan, kita bisa terus mengulanginya. Jika memang benar-benar hanya membuang uang, kita harus berani untuk menghentikannya.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw &
STEPHANUS P HARDJANTO TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

3 Tipe Manusia dalam Mengambil Keputusan untuk Membeli Produk atau Jasa Anda

MEMASARKAN produk pada dasarnya bukan hanya sekedar meminta konsumen untuk membeli produk atau jasa yang kita miliki, tetapi memberikan solusi bagi pembeli melalui  produk yang kita jual.

Agar produk yang dijual tepat sasaran maka kita perlu mengenali kebutuhan konsumen. Selain itu dengan mengenali kebutuhan konsumen, kita bisa mendesain
strategi pemasaran dan iklan yang tepat dan sesuai pikiran konsumen.

Ini hal yang penting bagi Anda sebagai penjual untuk mengetahui tipe pembeli dalam mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa Anda, karena ketika Anda berjualan
one-on-one Anda harus tahu hal apa yang bisa membuat prospek mengambil keputusan untuk membeli.

Berikut ini tiga penjelasan tipe manusia dalam mengambil keputusan:


1. Tipe Data

Tipe di mana seseorang mengambil keputusan menggunakan angka- angka. Misalnya saja Anda mengambil keputusan dari hasil angka yang didapat pada survei yang Anda adakan atau yang sudah diadakan (hasil angkanya).

2. Tipe Referensi

Tipe referensi adalah tipe yang di mana Anda mengambil keputusan dengan melihat orang lain terlebih dahulu. Atau Anda mengambil keputusan dari hasil orang yang terbanyak pilih.
Misalnya saja saat Anda makan di suatu Restoran, saat Anda memilih menu makanan yang hendak Anda pesan, di saat itu Anda melihat orang lain terlebih dahulu. Maksudnya melihat orang lain memesan makanan apa. Atau Anda melihat dari menu yang sering di pesan oleh orang lain. Bisa juga saat teman Anda memesan menu makanan yang diinginkannya, Anda mengikuti menu yang di pesan teman Anda tersebut.

3. Tipe Diri Sendiri

Tipe diri sendiri bisa dibilang adalah tipe yang paling sulit. Cara mengatasi orang yang bertipe diri sendiri adalah dengan Anda memberikan keleluasaan kepada orang tersebut untuk memilih. Dengan seperti ini Anda akan lebih kena target market Anda dalam membeli produk dan jasa Anda.

Semoga Bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat.

(//wdi)

Tanggapan Seseorang terhadap Penjual, dan Cara Mengatasinya

Ketika saya melaunching buku Marketing Revolution, dengan Hujan Uang banyak pro dan kontra di masyarakat. Banyak yang bilang menghina orang miskin dan ada yang bilang aksi sosial. Padahal ini bukan bentuk menghina terhadap orang miskin dan bukan aksi sosial juga.

Apa yang saya lakukan? Saya hanya bilang ini hanya bentuk protes marketing dan ini publisitas dari rencana launching buku saya yakni Marketing Revolution.

Tapi seringkali orang suka mengkritik orang lain karena sering berjualan terus- menerus, tapi jika Anda mengalami kritikan seperti ini, Anda bisa hiraukan saja perkataan orang tersebut.

Karena biasanya orang yang suka mengkritik seperti itu sebenarnya adalah orang yang malu untuk berjualan. Oleh karena itu, orang tersebut mengkritik diri Anda.

Dan yang musti Anda ingat,
Selama Produk yang Anda jual BERMANFAAT, Anda jangan TAKUT untuk BERJUALAN terus-menerus. Dan jika Anda tidak berani menjual Produk yang BERMANFAAT tersebut, itu berarti Anda DOSA.

Kata-kata di atas adalah prinsip yang bagus dan bisa membuat Anda akan mau berjualan.

Dan untuk mengubah Keputusan, yang Anda harus lakukan adalah merubah Keputusan Anda sampai dengan Putus.

Dan untuk mengubah Keputusan, Anda harus mengubah Pikiran dan Emosi.

Memang persaingan di dunia bisnis tidak menentu, apalagi jika produk Anda laris seperti kacang goreng, pasti kompetitor Anda akan merasa tersaingi, sehingga hal yang negatif mungkin saja bisa dilakukan. Apalagi jika kompetitor Anda menyebarkan hal negatif tentang Anda di dunia digital atau iklan internet, pasti akan menjadi heboh. Mungkin saja hal ini bisa terjadi.

Untuk menghadapi hal tersebut, Anda harus mempunyai Keberanian, dan Anda harus Berkomitmen Suka Duka dijalani dan di Imani.

Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat !
(//mrt)

Analisa S.W.O.T dalam Marketing Research

DALAM dunia marketing online maupun offline, selalu disarankan utnuk melakukan satu yang namanya research atau marketing research. Namun kriterianya seperti apa yah? Saya akan jelaskan di sini tentang Analisa S.W.O.T yang sering saya ajarkan dalam seminar Sales and Marketing Revolution, yaitu S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat), yaitu:

Strength = Kekuatan Anda apa selama sekian lama menjalankan usaha ini. Misalnya saja Anda sudah mengetahui produk mana saja yang laku dan bagaimana cara berjualannya. (Yang sudah terbukti bisa meramaikan dan menguntungkan usaha Anda).

Weakness = Kelemahannya apa?
Opportunity = Ada Peluang atau Tidak?
Threat = Ancaman-nya ada atau tidak? Ancaman ini bisa berbagai kalangan. Jika Anda megalami hal ini, yang bisa Anda lakukan adalah mengubah pola pikir Anda untuk lebih jeli, pintar untuk bagaimana menghadapi sebuah Ancaman yang datang.

Selanjutnya Anda melakukan yang namanya Asumsi, ini bertujuan agar Anda mengetahui apakah ini masih bisa berjalan atau tidak. Atau bisa juga apakah masih bisa bergerak atau tidak dengan segala macam analisa Anda.

Sekian analisa S.W.O.T dari saya, semoga bermanfaat untuk marketing research Anda. Salam Dahsyat. (//ade)

Tetap Inovatif atau Puas Sekadar Menjadi Alternatif

"Kamera digital bisa mencetak foto tanpa bantuan printer?" Mungkin masih ada sebagian orang yang terheran-heran, "Bagaimana mungkin?" Dan, ternyata memang ada kamera digital yang bisa langsung mencetak foto tanpa printer, alias mencetak foto langsung dari kamera digitalnya hanya dalam waktu beberapa detik saja.

Kamera digital saat ini memasuki persaingan yang semakin ketat. Berbagai perusahaan terkemuka dunia yang memproduksi kamera digital berlomba-lomba memberikan inovasi terbaik dan menarik hati konsumen agar membelinya. Saat ini ada beberapa produsen kamera yang menawarkan teknologi dalam kamera digital:

? Bisa mencetak foto langsung dari kameranya.
? Memiliki kemampuan menangkap gambar yang lebih jernih dan jelas dengan kemampuan sensor megapiksel yang sangat tinggi.
? Bisa merekam gambar dengan sangat cepat dan dengan hasil yang memuaskan.
? Ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.
? Bisa langsung terhubung dengan internet.

Dan, masih banyak lagi berbagai inovasi menarik dan canggih lainnya. Di awal booming kamera digital, kemampuan sensor dua megapiksel sudah merupakan sesuatu yang menakjubkan, meski dibanderol dengan harga yang tinggi, orang tetap mau membelinya.

Sekarang, semakin berkembang dan muncul inovasi canggih bahkan mampu meng-capture gambar hingga 10 megapiksel, 20 megapiksel atau lebih tinggi lagi. Harganya pun, kini tidak lagi mahal, namun lebih terjangkau.

Produsen ponsel dari Finlandia bahkan pernah memperkenalkan perangkat telekomunikasi cerdas dengan kemampuan kamera digitalnya hingga 41 megapiksel. Sangat luar biasa memang. Sampai-sampai orang sempat bingung dibuatnya, "Enaknya beli Kamera digital atau smartphone yang ada kameranya sekalian ya?"

Kamera digital, camcorder, smartphone, dan sebagainya merupakan salah satu bukti nyata pentingnya inovasi untuk bisa bertahan dalam era kompetisi yang super ketat seperti sekarang.

Tentunya, tidak sembarang inovasi. Dalam membuat inovasi harus terukur dan diimbangi dengan berbagai strategi marketing yang dahsyat. Sebagai contoh, dulu sempat ada ponsel dengan memiliki kemampuan seperti kamera digital yang cukup canggih, di mana lensa kamera memiliki kemampuan optical zoom bukan hanya digital zoom. Sehingga lensa kameranya bisa "bergerak keluar" – zooming dari body-nya, yang memungkinkan gambar yang dihasilkan menjadi lebih baik.

Sayangnya, selain harus mengorbankan bentuknya yang menjadi lebih tebal, ternyata inovasi ponsel tersebut tidak didukung strategi marketing yang dahsyat. Sehingga tidak banyak orang mengenalnya dan pada akhirnya hingga kini tidak banyak orang menggunakannya. Beberapa tahun lalu pernah juga ada ponsel yang bisa melakukan scan kartu nama.

Ponsel tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu alat bisnis yang canggih, di mana setiap berkenalan dengan seseorang dan ia memberikan kartu namanya, maka saat itu juga kartu nama itu bisa di-scan melalui ponsel dan datanya bisa langsung disimpan di ponsel tersebut.

Namun sekali lagi, ternyata inovasi tersebut tidak didukung dengan strategi marketing yang andal, sehingga sekarang inovasi tersebut tidak berkembang. Tentunya konsumen sangat senang dengan adanya berbagai inovasi canggih yang dihasilkan produsen. Sehingga memungkinkan semua orang bisa menggunakan teknologi yang semakin luar biasa tersebut.

Tak terkecuali mulai dari anak-anak hingga orang tua. Namun, berbagai inovasi yang ada sering tidak diimbangi dengan kemampuan "paket" marketing yang andal. Untuk mengembangkan pemasaran suatu produk,inovasi memang merupakan suatu yang penting agar tidak tersisih dengan berbagai kompetitor.

Sehingga, tidak hanya menjadi alternatif terakhir bagi konsumen dalam menentukan pilihannya. Namun, inovasi saja tentunya tidak cukup; perlu berbagai strategi yang mampu mengoptimalkan inovasi menjadi sesuatu yang benar-benar memiliki kecanggihan plus nilai tambah bagi konsumennya.

Apa saja atau bagaimana caranya agar inovasi yang Anda lakukan tidak hanya menghasilkan sesuatu yang membuat orang lain kagum, sekaligus membuat orang lain berebut untuk mencari-cari produk Anda? Ikuti pembahasan tentang tiga strategi penting agar inovasi yang Anda lakukan juga bisa menghasilkan peningkatan pemasaran yang dahsyat; di artikel Marketing Revolution selanjutnya.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw &
STEPHANUS P HARDJANTO
(TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

3 Tahap Fokus dalam Marketing Revolution

SAYA banyak memberikan coach kepada perusahaan yang pendapatannya naik hingga ratusan bahkan ribuan persen dalam waktu beberapa bulan setelah saya coach. Cara yang saya berikan yaitu tiga tahap fokus dalam Marketing Revolution.

Berikut ini tiga tahap Fokus dalam Marketing Revolution, yaitu:

1. Menciptakkan isi Penawaran yang Menarik dan Bisa Dipercaya dan kalau orang tidak beli akan terkesan "goblok"Jika Anda ingin membuat penawaran dalam bermarketing, Anda harus membuat iklan semenarik mungkin. Karena dari penawaran yang menarik itu ada daya tarik yang akan membuat terjadinya penawaran.

2.
Ilmu Menyampaikan isi Penawaran
Jika memasang suatu iklan di media online maupun offline, Anda tidak boleh lupa mencantumkan penawaran. Karena jika tidak ada penawaran, iklan tersebut kurang berbobot dan tidak  adanya tujuan dari pembuatan iklan tersebut. Penawaran juga dibuat harus jelas sekali, untuk apa dan manfaatnya apa.

3. Mempermudah TransaksiTerkadang seseorang kalah bukan karena isi penawarannya tidak menarik, namun seseorang tersebut kalah karena distribusinya tidak lancar dan tidak menyentuh atau mengalami transaksi yang susah.

Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!

3 Langkah Strategi Marketing yang Tepat

Dalam dunia marketing, Anda harus ahli dalam membuat strategi secara matang hingga detailnya. Sehingga hambatan-hambatan bisa diselesaikan dengan mudah.

Problemnya saat ini ketika program marketing gagal, Anda sudah menganggap bahwa program Anda gagal total, sebenarnya mungkin ada beberapa langkah yang salah sehingga hanya perlu diganti saja langkah yang salah tadi dengan langkah lainnya. Anda harus menemukan langkah strategi marketing yang tepat. Berikut ini tiga langkah strategi marketing yang tepat:

1. Anda melakukan STP (Sigmentasi, Targeting, dan Positioning).

Anda juga harus Pilah-Pilah target Anda, Anda juga bisa memulai segmen, mulai membagi berdasarkan pendapatan Anda, berdasarkan pengeluaran, atau juga bisa berdasarkan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan, ada berdasarkan umur. Kemudian Anda mulai melakukan target. Dari sekian banyak segmen, mana yang akan Anda targetkan.

Anda seharusnya mempunyai positioning apa. Setelah itu ada juga yang dinamakan sebagai USP (Unique Selling Proposition). Apa yang unik dalam diri Anda? Jika Anda ingin berubah cepat dalam bermarketing, modal utama yang harus Anda miliki yaitu Breakthrough.

Jika ingin sukses dan penjualan Anda meledak pesat maka Anda harus banyak belajar, cari tahu semua hal apa yang Anda kurang tahu mengenai perihal tersebut.

2. Melakukan Perkiraan Hasil yang Akan Terjadi.

Jadi, Anda bisa memperkirakan semua hasil dalam perusahaan Anda, penjualan Anda, pendapatan Anda, maupun laba Anda pada satu periode. Jadi, Anda bisa mempunyai patokan agar Anda lebih jeli dalam mengelola sebuah perusahaan.

3. Anda melakukan Identifikasi, Rencana, & Bauran Pemasaran.

Jika Anda belajar tentang marketing, pasti Anda akan belajar 4P, yaitu Product, Price, Promotion, Place (Distribusinya).Misalnya, produknya seperti apa? Packaging-nya seperti apa, Unsurnya seperti apa, Content-nya seperti apa, Harganya berapa, Promosinya seperti apa, Tempatnya seperti apa, dan Distribusinya sejauh mana!

Dari ini, Anda harus bisa memutuskannya! Jika ingin menerapkan sistem Unique Selling Promotion, Anda harus membuat suatu promosi yang sangat menarik bagi konsumen. Anda juga harus membuat keuntungan untuk konsumen sehingga mereka merasa puas karena sudah membeli produk Anda.

Ini bisa dikarenakan karena produk Anda yang berkualitas dan juga Anda menawarkannya dengan harga yang terjangkau. Promosi Anda di buat dengan cara yang benar sehingga menguntungkan untuk semuanya. Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin Mengucapkan Salam Dahsyat! (//ade)

Gratis!!!

Apa yang ada di benak Anda jika melihat atau mendengar kalimat atau headline yang mengandung kata-kata "Gratis", "Free", "Cuma-Cuma", dan sejenisnya?

Setidaknya, apakah Anda tertarik membaca artikel ini karena salah satu penyebabnya berjudul "GRATIS"? Mungkin di antara Anda ada yang berpikir, "Apanya yang gratis ya?" atau "Mungkin saya bisa mendapatkan 'gratis'-nya setelah membaca" (meskipun belum tahu "gratis"-nya dalam bentuk apa atau berupa apa).

Bagi Anda yang menginginkan atau berharap ada sesuatu yang "gratis", saya akan memberikan kepada Anda ilmu marketing yang dahsyat, yaitu: "penawaran gratis".

Dari dulu hingga kini "gratis" atau "free" memang mempunyai daya tarik tersendiri. Contohnya, kalau kita klik mesin pencari di internet; akan ditemukan bukan hanya ratusan ribu, namun bisa sampai ratusan juta untuk kata "gratis", dan untuk "free" bisa sampai miliaran.

Mengapa orang atau konsumen suka "gratis" atau "free"? Salah satu alasannya mereka akan berpikir: "Toh, tidak ada salahnya untuk dicoba, kan mumpung lagi gratis”. Coba Anda ingat–ingat, kira–kira promosi "gratis" apa yang pernah Anda lihat, dengar atau alami? Dan bagaimana kesan Anda pertama kali?

Di bawah ini adalah contoh-contoh iklan "gratis" yang mungkin sering kita lihat atau dengar: Gratis biaya kirim untuk pemesanan. Gratis isi angin untuk motor atau mobil Anda. Gratis lap kaca mobil sambil isi bensin. Gratis parkir. Gratis tiket masuk. Gratis telepon. Gratis SMS. Gratis CD audio. Hingga "Mudik Gratis" dan sebagainya. Di internet mungkin Anda juga sering melihat: Gratis web hosting. Gratis e-book. Gratis download file atau aplikasi.Pasang iklan gratis.

Sedangkan di dunia properti mungkin pernah Anda lihat: Beli rumah gratis taman. Beli rumah gratis kolam renang, dan sebagainya. Saking banyaknya promosi yang menawarkan sesuai serba gratis, mungkin kita pernah bertanya, "Nanti kalau gratis bukannya rugi?” Dalam strategi pemasaran, harus selalu kita ingat bahwa: Meski gratis, harus dipastikan jangan sampai merugi. Meskipun hanya untung kecil, jangan rugi. Penawaran gratis yang memiliki prinsip: big value-low cost. Big value bagi konsumen atau pelanggan dan low cost-biaya murah bagi pebisnis.

Contoh: Gratis cek oli, gratis cek tekanan ban, dan seterusnya. Seharusnya ketika ada penawaran" gratis", semakin banyak orang yang berminat untuk mendapatkannya. Contohnya: operating system (OS) smartphone yang sedang seruserunya bertanding untuk memberikan berbagai aplikasi gratis. Di antaranya Android dan iOS yang telah berhasil memikat banyak pelanggan karena banyak tersedia aplikasi gratis dan menarik.

Dari situ ternyata akhirnya banyak yang terpikat pula untuk membeli aplikasi berbayar. Apakah mungkin ada penawaran "Beli helm, gratis motor"? Mungkin saja itu bisa terjadi karena ternyata syaratnya harus dengan membeli helmnya sekian ribu unit. Atau mungkin bukan ribuan, namun helmnya adalah helm eksklusif dengan harga yang premium. Sekali lagi, kalau Anda ingin membuat strategi "gratis"; tentunya juga harus dengan melakukan perhitungan yang tepat sehingga Anda tidak harus merugi.

Tes dan ukur merupakan hal yang mutlak. Jangan sampai sudah dipasang penawaran "gratis" selama berbulan-bulan, tetapi tetap saja sepi penjualan. Akhirnya, justru bisa membuat orang lain yang melihatnya atau yang lewat malah curiga; "Ini karena tidak laku, atau kualitasnya jelek, makanya terus-terusan gratis? Kok berbulan-bulan sudah ‘gratis’, tapi tetap saja sepi". Bagaimana strategi yang tepat agar penawaran “gratis”, tapi tetap efektif untuk peningkatan pemasaran Anda?

Dan apa yang harus dilakukan setelah banyak yang memberikan berbagai penawaran gratis? Termasuk dari para kompetitor Anda? Atau, mengapa Anda sudah memberikan berbagai penawaran "gratis", namun masih saja belum banyak orang yang meresponsnya, bahkan masih sepi-sepi saja dan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya?

Tentu saja, di balik penawaran "gratis" ini ada beberapa cara atau tahapan yang harus dilakukan untuk bisa mengoptimalkan hasil penjualan secara keseluruhan. Maka terus simak dalam pembahasan artikel Marketing Revolution minggu depan.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw
&
STEPHANUS P HARDJANTO
(TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

2 Aliran dalam Dunia Marketing

Dalam artikel ini saya akan buka rahasia tentang buku marketing revolution. Marketing Revolution adalah Street Smart (yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan). Anda dapat memakai semua cara, yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan dan dapat menguntungkan untuk Anda. Serta di dalam dunia marketing ada dua aliran, yaitu:

1. Aliran mengingatkan "Branding".

Aliran ini hanya mengingat saja. Penjualan tidak bisa diukur langsung. Jika penjualan tidak bisa diukur langsung bagaimana Anda bisa meningkatkan? Mungkin saja Anda meningkatkan dalam satu tahun sekali, dan itu dapat terjadi.

Tetapi proses marketing itu sangat lama sekali. Tidak bisa seperti itu, dalam marketing revolution itu harus cepat, jika mengeluarkan biaya marketing setahun sekali kemungkinan besar perusahaan tidak akan berjalan dengan cepat dan kemungkinan besar perusahaan itu tidak akan berkembang. Kesimpulannya perusahaan itu akan cepat mati.

Selain itu, dengan Anda menambahkan penawaran pada iklan Anda, maksudnya Anda tidak hanya Branding. Dengan begitu, orang yang melihat iklan Anda akan segera Take Action dengan iklan digital maupun secara offline yang dilihatnya.

Namun kebanyakan iklan yang beredar sekarang hanyalah melakukan yang namanya Branding, sehingga membuat orang hanya menilai iklan tersebut saja tanpa melakukan Take Action. Lain halnya dengan aliran Marketing Revolution, semua yang dilakukan harus dan mau tidak mau akan diperiksa, diaudit dan diukur. Jadi intinya adalah penjualan tidak bisa diukur secara langsung.

2. Aliran menawarkan "Direct Respons Marketing"

Menawarkan "Direct Respons Marketing". Problemnya dari advertising agency menurut pakar marketing yaitu mengukur biaya promosi, biaya iklannya, biaya marketingnya jika tidak termonitor, tidak diaudit, tidak diperiksa.

Tapi jika aliran Marketing Revolution, benar-benar cepat, Termonitor dalam keuangan tidak menunggu setahun sekali mengeluarkan biaya marketing. Jika menawarkan, Anda juga bisa memakai branding supaya bisa diukur.

Ada pepatah "Bisnis itu ada bukan karena Mr High Tech, Kantor, dan juga bukan karena produk Anda yang indah. Bukan juga masalah produk atau jasa, bisnis itu ada ketika Anda memberikan penawaran. Parawaran adalah, "Ini Untuk Itu".

Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin Mengucapkan Salam Dahsyat! (//ade)

"Cara Mendobrak Pangsa Pasar dengan Strategi Harga yang Jitu"

Mau, tablet berkualitas dengan harga hanya di bawah Rp2 jutaan? "Mana mungkin ada tablet berkualitas hanya di bawah Rp2 jutaan?

"Mungkin itu jawaban pertama Anda ketika melihat atau mendengar pertanyaan tersebut. Beberapa waktu lalu, berbagai produsen tablet yang sudah ada di pasaran sempat dikagetkan dengan munculnya produk tablet dari Amazon yang berkualitas dan canggih, terlebih lagi ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau dengan kualitas yang bisa dikatakan mampu bersaing dengan berbagai produk tablet sebelumnya. Banyak pencinta tablet pun juga kaget mendengar berita tersebut, dan segera memburu produk dari Amazon itu.

Pertanyaannya, "Kok bisa tablet canggih berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau? Bagaimana bisa untung?... apa tidak rugi". "Mengapa tidak dijual saja dengan harga yang lebih tinggi? Toh, tablet lainnya meski dengan harga Rp5 jutaan masih saja banyak orang juga mau membelinya." Seperti yang telah kita ketahui bahwa Amazon merupakan salah satu perusahaan besar di dunia dalam bidang penjualan buku, CD music, DVD film, software, dan berbagai barang lainnya secara online.

Tentu saja, Amazon menginginkan untuk senantiasa bisa memberikan yang terbaik kepada para konsumennya. Oleh karena itu, dengan hadirnya produk tablet yang berkualitas dengan harga yang sangat bersaing merupakan suatu cara yang efektif.

Salah satunya agar lebih banyak lagi orang yang bisa terhubung dengan internet bisa menikmati berbagai film, musik, buku, majalah, dan sebagainya (dan nantinya para pengguna tablet tersebut juga bisa melakukan berbagai transaksi pembelian produk lewat internet melalui portal Amazon.com, tentunya).

Merupakan suatu strategi yang cerdas, di mana sekarang ini banyak orang mulai gandrung dengan tablet, (dan sebenarnya masih banyak lagi orang yang tertarik ingin memiliki tablet, hanya saja karena harganya masih dianggap tinggi, maka masih banyak orang belum bisa memilikinya).

Dan…terjawab sudah oleh Amazon! Bisa jadi makin banyak orang yang akan memburu, membeli, dan memiliki tablet tersebut, dan tentu saja nantinya semakin banyak orang yang berminat untuk membeli pula produk-produk yang ditawarkan oleh Amazon.

Maka meskipun dijual dengan harga yang sangat terjangkau, Amazon tidaklah rugi, bahkan memungkinkan untuk meraih berbagai keuntungan dalam penjualan, program atau penawaran-penawaran selanjutnya. Strategi harga yang tepat tentunya mampu membantu untuk meningkatkan pemasaran. Namun, kita juga harus memperhatikan beberapa hal penting, di antaranya:

Back end sale strategy

Jika memberikan harga yang murah semata, tentu tidak akan memberikan profit yang menguntungkan bagi kelangsungan bisnis di masa mendatang. Karena itu, Anda juga harus mampu melakukan back end sale, yaitu jika kita ingin menjual sesuatu produk, bisa saja harganya murah.

Namun pastikan dari produk tersebut akan mampu menghasilkan penawaran dan penjualan berikutnya. Contohnya: jika produk berupa tablet, salah satunya bisa menjual berbagai produk, konten atau software/-aplikasi yang bisa melengkapi kemampuan tablet tersebut.

Tentu saja bisa bekerja sama dengan berbagai pihak lain yang ada. Jika Anda mempunyai bisnis salon misalnya, pertama-tama Anda boleh memberikan harga yang murah, namun pastikan Anda juga memberikan berbagai penawaran lain yang mampu menghasilkan penjualan yang lebih menguntungkan.

Misalnya untuk potong rambut memang murah, namun Anda bisa menawarkan untuk paket SPA, atau terapi kecantikan, misalnya yang nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang lebih untuk bisnis salon Anda tersebut.

Harga murah bukan berarti harus rugi
Pastikan pula bahwa harga murah bukan berarti Anda harus menanggung kerugian, apalagi rugi terus-menerus. Strategi harga yang jitu adalah strategi yang dilengkapi dengan monitoring, tes dan ukur dengan konsisten. Karena jika memang terbukti dengan harga murah terus merugi, Anda harus perhatikan kembali dan di-review kembali, apanya yang salah? Kemudian perbaiki kembali sistem penawarannya.

Mungkin saja harganya bisa mulai dinaikkan sedikit, dan alternatifnya para konsumen diberikan suatu benefit yang memiliki value lebih tinggi. Misalnya diberikan voucher belanja untuk produk Anda yang lainnya (intinya Anda tidak harus mengeluarkan bujet lagi) dan Anda tidak merugi.

Limited-time Program

Harus diperhatikan juga untuk memberikan batas waktu yang jelas. Misalnya harganya memang lebih murah jika membeli di periode yang telah ditetapkan. Salah satu maksudnya, agar para konsumen cepat melakukan action pembelian, tidak menunggu-nunggu lagi.

GRATIS !!! 50 Tiket
Seminar Financial Revolution Untuk Anda....bagi 50 orang yang terpilih, masing-masing mendapat satu tiket seminar Financial Revolution, hanya dengan email ke: Marketing Revolution@dahsyat.com.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw
&
STEPHANUS P HARDJANTO
(TDW Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)

Nilai-Nilai Perusahaan yang Harus Tim Sales Miliki

Ada beberapa nilai-nilai perusahaan yang harus dimiliki tim sales, yaitu:

1. Jujur.Dalam hal ini semua harus jujur, termasuk karyawan lainnya. Karena pada dasarnya kejujuran adalah modal utama dalam bekerja.

2. Tanggung Gugat.Maksudnya adalah Anda minta tanggung jawab lebih, tidak menunggu disuruh, dan tidak menyalahkan orang lain, tidak menyalahkan atasan, tidak menyalahkan bawahan, tetapi Anda ambil tanggung jawab dan minta tanggung jawab yang lebih besar. Intinya adalah Anda tidak boleh menyalahkan orang lain.

3. Beri Lebih dari yang Diterima.Maksudnya adalah, jika karyawan Anda hanya memberi yang pas pada usaha Anda, Anda juga harus memberikan gaji yang pas kepada orang tersebut, dan orang tersebut juga bisa diartikan tidak layak untuk naik gaji. Oleh karena itu, jika karyawan Anda ingin mendapatkan kenaikan gaji, karyawan Anda harus memberikan sesuatu hal yang lebih untuk usaha Anda.

4. Harus Punya Nilai Lingkaran Malaikat.Maksudnya adalah, jika terjadi sesuatu yang buruk, tidak sesuai yang Anda harapkan. Di sini Anda harus berusaha tetap sebagai malaikat. Misalnya saja jika Anda dimarahi oleh atasan, Anda harus tetap menjadi malaikat, dan tetap bersikap baik. (Ingat, FOKUS SOLUSI)

Semoga bisa membuat tim sales, tim marketing, tim accounting dan semua divisi dalam perusahaan menjadi tambah dahsyat. Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)

4 Tahap Marketing Classic

Marketing Classic adalah ilmu marketing yang dalam proses kerja memakai aturan tata krama dan urut-urutan. Adapun empat tahap Marketing Classic, yaitu:

1. Tahap Pertama, adalah penentuan dan tujuan.

Penentuan dan tujuan berupa visi, misi, dan nilai-nilai. Anda harus menentukan dahulu visi dan misi yang diinginkan perusahaan, serta nilai-nilai apa saja yang harus ada dalam perusahaan dalam rangka mendukung visi dan misi tersebut.

2. Tahap Kedua, adalah tinjauan situasi.

Tinjauan situasi ini terdiri dari marketing research, analisa SWOT, dana sumsi. Sebaiknya sebelum membuka usaha, Anda harus mengadakan marketing research dahulu.

3. Tahap Ketiga, adalah tentang perumusan strategi atau pembuatan rencana secara terampil yaitu tujuan strategi.

Membuat rumusan strategi dan mengetahui tujuan strategi juga harus dilakukan agar strategi dapat berjalan dengan tepat dan sesuai dengan yang diinginkan karena strategi adalah salah satu cara untuk mencapai visi dan misi. Salah satu strategi yang sangat dikenal dalam dunia marketing adalah Anda harus memahami (Product, Promotion, Price, dan Place (4P).

4. Tahap Keempat, berupa Alokasi Dana, Sumber Daya, Penerapan & Pemantauan.

Anda harus dapat memperhitungkan berapa besar modal yang dibutuhkan. Anda harus memperhatikan penerapan dan pemantauan. Dalam menentukan tujuan harus punya satu yang namanya visi misi dan nilai-nilai perusahaan. Kemudian sebelum Anda marketing, Anda harus melakukan yang namanya Marketing Research. Setelah itu, Anda melakukan analisa. Sehingga Anda dapat menyimpulkan ada peluang atau tidak dalam Marketing Research.

Namun Anda juga harus Pilah-Pilah target Anda, Anda juga bisa memulai segmen, mulai membagi berdasarkan pendapatan Anda, berdasarkan pengeluaran, atau juga bisa berdasarkan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan, ada berdasarkan umur. Kemudian Anda mulai melakukan target. Dari sekian banyak segment, mana yang akan Anda targetkan. Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat! (//ade)

12 Cara Meningkatkan Pemasaran Lebih Kontinu dan Optimal

"Saya sudah melakukan semua strategi marketing, tetapi tetap saja tidak ada kemajuan dalam bisnis saya.." Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan seperti itu? Atau, bahkan Anda sendiri pernah mengalaminya?

Pertanyaannya, "Sudah melakukan semua strategi marketing", tetapi apa benar semuanya telah dilakukan, bagaimana detilnya? Pasti banyak orang yang mengklaim sudah "semua", padahal kenyataannya masih "sebagian kecil saja". Maksudnya, dalam mengoptimalkan pemasaran setidaknya kita harus mempraktikkan "12 Pilar Marketing Revolution", bukan hanya satu pilar.

Contohnya, ada seseorang yang ingin meningkatkan pemasarannya dengan memasang iklan lewat radio, koran ataupun internet. Setelah melakukan hal itu, ia merasa tugasnya sudah selesai. Ia telah merasa melakukan "semua cara". Lalu ia menunggu. … Di hari pertama, orang itu berguman, "Kok sedikit sekali ya yang merespons?". Hari kedua, "Kok semakin sedikit ya yang merespons?".

Hari ketiga dan seterusnya "Waduh… sudah beberapa hari tetapi responsnya jauh dari yang diharapkan." Sampai akhirnya orang itu berkata, "Yah….sia-sia deh usaha saya… semua usaha, semua cara sudah saya lakukan, tetapi tidak membuahkan hasil." Nah... hal itulah yang terkadang masih diungkapkan oleh seseorang yang ingin meningkatkan pemasaran.

Padahal mungkin saja yang bersangkutan belum punya cara yang tepat. Iklan memang perlu, namun harus diingat kembali bahwa hal itu hanya merupakan satu di antara 12 pilar yang ada. Perlu diperhatikan juga, meski sudah membayar bia-ya iklan, seseorang tidak boleh pasif begitu saja.

Dengan kata lain, ia harus senantiasa aktif melakukan monitoring, tes, dan ukur. Contohnya, untuk tahap pertama sebelum membuat atau memasang iklan, setidaknya Anda harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan bisa membuat perencanaan yang jelas:

* Di mana Anda akan beriklan?
* Mengapa Anda memilih beriklan di media-media tersebut?
* Berapa budget-nya?
* Bagaimana segmentasi pasarnya?
* Hari apa dan jam berapa Anda memasang iklan? (untuk penayangan iklan radio).
* Hari apa dan letaknya di bagian manakah iklan Anda? (untuk iklan koran, majalah, media cetak lainnya).
* Bagaimana cara pengukuran responsnya? Mengapa hal itu harus bisa dijawab dengan detil? Kejelasan poin-poin jawaban dari pertanyaan di atas diperlukan karena semakin detil perhitungan Anda dalam beriklan, tentunya akan memberikan dampak lebih matang, lebih mudah dalam melakukan pengawasan, dan tentu saja lebih mudah dalam mencapai efisiensi hasilnya.

Sekali lagi, iklan sebenarnya hanya merupakan salah satu dari berbagai pilar pemasaran yang ada. Jadi kalau ada seseorang sudah merasa melakukan "semua cara", dan faktanya baru melakukan iklan (pilar advertising), sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan atau dikombinasikan. Kematangan dalam membuat strategi iklan memang penting, namun alangkah lebih baik lagi jika Anda mengombinasikannya dengan kedahsyatan dari ke 11 pilar Marketing Revolution lainnya.

Ini penting karena bisa digunakan sebagai sarana atau jalan untuk menyampaikan penawaran Anda sehingga bisa jauh lebih menarik, efektif dan bisa lebih dipercaya oleh calon pembeli. Sasarannya pun akan lebih tepat dan nantinya bisa menghasilkan pemasaran yang lebih optimal. Lalu apa sajakah 12 pilar itu? Apakah Anda masih ingat? Agar Anda semakin ingat, berikut kita sampaikan kembali apa saja ke 12 pilar tersebut:

1. Public relation, publisitas atau press release.
2. Referral.
3. Endorsement.
4. Advertising.
5. Direct mail.
6. Direct sales.
7. Direct agent.
8. Host Beneficiary.
9. Telemarketing.
10.Joint Venture.
11.Memberikan Seminar.
12.Canvasing/Booth.

Ingin mengetahui penjelasan yang lebih detil mengenai kedahsyatan 12 pilar tersebut untuk peningkatan pemasaran Anda? Tetap selalu ikuti artikel Marketing Revolution selanjutnya.

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
follow Twitter: twitter.com/tungdw &

STEPHANUS P HARDJANTO TDW
Senior Coach Partner)
follow Facebook: www.facebook.com/stephanus.ph
(Koran SI/Koran SI/ade)